Tetapikalau tidak disetujui, maka akan timbul peperangan. Pada akhirnya mereka dinikahkan. Karena secara fisik Srikandi adalah seorang wanita, maka dia tidak pernah menyentuh istrinya. Karena curiga, diam-diam Hiranyawati mengintip Srikandi pada saat mandi. Dengan menangis tersedu-sedu Hiranyawati melaporkan hal memalukan ini pada ayahnya.
Lirik LaguKala ku di negeri orangKu berjumpa dengan seorang wanitaParasnya cantik, aduhai sangat menggodaKu sapa dia tiada curigaKu coba 'tuk mendekatiSenyum simpulnya tak menaruh benciBerbasa-basi Lihat Semua Lirik Lirik LaguKala ku di negeri orangKu berjumpa dengan seorang wanitaParasnya cantik, aduhai sangat menggodaKu sapa dia tiada curigaKu coba 'tuk mendekatiSenyum simpulnya tak menaruh benciBerbasa-basi ku mengenalkan dirinyaDia cantik jelitaTenaga kerja wanita jauh di mancanegaraAsal punya ketrampilan oke sajaTenaga kerja wanita jauh di mancanegaraKaulah Srikandi tumpuan keluargaPabila kau pulang ke kampung halamanKecantikanmu akan selalu di kenangKu coba 'tuk mendekatiSenyum simpulnya tak menaruh benciBerbasa-basi 'ku mengenalkan dirinyaDia cantik jelitaDisana beda bahasa, dan juga beda budayaJagalah dirimu iman dan taqwaJagalah martabat bangsa, jujur syarat yang utamaKaulah pahlawan devisa negaraPabila kau pulang ke kampung halamanKecantikanmu akan selalu di kenangKu coba 'tuk mendekatiSenyum simpulnya tak menaruh benciBerbasa-basi ku mengenalkan dirinyaDia cantik jelita Lihat Sedikit Lirik
PIKIRANRAKYAT - Peperangan sengit antara Rusia dan Ukraina, rupanya tidak berlaku pada dua wanita yang sedang berlibur di Ubud, Bali.. Mereka adalah Alyona dari Rusia, dan temannya Fiola asal Ukraina.Rekaman kebersamaan mereka ini diabadikan lalu diunggah di media sosial TikTok @alyona. dalam rekaman video tersebut, tampak Alyona memegang
Mari rayakan hari pahlawan dengan membaca ulang kumpulan puisi tentang pahlawan dari penyair terkenal di Indonesia berikut ini. Para pahlawan Indonesia rela berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Republik Indonesia. Besarnya perjuangan yang telah dilalui para pahlawan untuk Tanah Air tentunya patut kita hormati hingga saat ini. Menjelang tanggal 10 November, biasanya rakyat Indonesia mempersiapkan berbagai acara untuk memperingati Hari Pahlawan guna mengenang jasa-jasa para pejuang Negeri. Ada banyak hal yang bisa lakukan, salah satunya membacakan puisi tentang pahlawan dari penyair terkenal di Indonesia. Ada banyak penyair puisi atau sastrawan yang membuat puisi menyentuh nan menyayat hati tentang para pahlawan, seperti Rendra, Chairil Anwar, Sapardi Djoko Damono, Kuntowijoyo, hingga Mustofa Bisri Gus Mus. Penasaran bagaimana puisinya? Simak artikel berikut! Baca Juga Rekomendasi Bimbel Terbaik untuk Persiapan UTBK Puisi Tema Pahlawan Untuk kamu yang ingin membaca puisi tentang para pahlawan, berikut ini rekomendasi puisi tentang pahlawan yang bisa jadi pilihan. 1. Karawang Bekasi Sumber Gambar Karya Chairil Anwar Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi Tidak bisa teriak âMerdekaâ dan angkat senjata lagiTapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kamiTerbayang kami maju dan mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetakKami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debuKenang, kenanglah kami Kami sudah coba apa yang kami bisaTapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawaKami cuma tulang-tulang berserakanTapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakanAtau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan,Atau tidak untuk apa-apa Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkataKaulah sekarang yang berkataKami bicara padamu dalam hening di malam sepiJika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kamiTeruskan, teruskan jiwa kamiMenjaga Bung KarnoMenjaga Bung HattaMenjaga Bung Syahrir Kami sekarang mayatBerikan kami artiBerjagalah terus di garis batas pernyataan dan impianKenang, kenanglah kamiYang tinggal tulang-tulang diliputi debuBeribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi Baca Juga Contoh Puisi tentang Guru dalam Bahasa Indonesia 2. Diponegoro Karya Chairil Anwar Di masa pembangunan iniTuan hidup kembaliDan bara kagum menjadi apiDi depan sekali tuan menantiTak gentar. Lawan banyaknya seratus kaliPedang di kanan, keris di kiriBerselempang semangat yang tak bisa matiMaju Ini barisan tak bergenderang-berpaluKepercayaan tanda menyerbuSekali berartiSudah itu matiMaju Bagimu negeriMenyediakan apiPunah di atas menghambaBinasa di atas ditindasSungguhpun dalam ajal baru tercapaiJika hidup harus 3. Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang Karya Rendra Tuhanku,WajahMu membayang di kota terbakardan firmanMu terguris di atas ribuankuburan yang dangkal Anak menangis kehilangan bapaTanah sepi kehilangan lelakinyaBukannya benih yang disebar di bumi subur initapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia Apabila malam turun nantisempurnalah sudah warna dosadan mesiu kembali lagi bicaraWaktu itu, Tuhanku,perkenankan aku membunuhperkenankan aku menusukkan sangkurku Malam dan wajahkuadalah satu warnaDosa dan nafaskuadalah satu ada lagi pilihankecuali menyadari-biarpun bersama penyesalan- Apa yang bisa diucapkanoleh bibirku yang terjajah?Sementara kulihat kedua lenganMu yang capaimendekap bumi yang mengkhianatiMu TuhankuErat-erat kugenggam senapankuPerkenankan aku membunuhPerkenankan aku menusukkan sangkurku 4. Lagu dari Pasukan Terakhir Karya Asrul Sani Pada tapal terakhir sampai ke Jogjabimbang telah datang pada nyalalangit telah tergantung suramkata-kata berantukan pada arti sendiri Bimbang telah datang pada nyaladan cinta tanah air akan berupapeluru dalam darahserta nilai yang bertebaran sepanjang masabertanya akan kesudahan ujianmati atau tiada mati-matinya O Jenderal, bapa, bapa,tiadakan engkau hendak berkata untuk kesekian kaliataukah suatu kehilangan keyakinanhanya kanan tetap tinggal pada tidak-sempurnadan nanti tulisan yang telah diperbuat sementaraakan hilang ditiup angin, karenaia berdiam di pasir kering O Jenderal, kami yang kini akan matitiada lagi dapat melihat kelabulaut renangan Indonesia. O Jenderal, kami yang kini akan jaditanah, pasir, batu dan airkami cinta kepada bumi ini Ah, mengapa pada hari-hari sekarang, mataharisangsi akan rupanya, dan tiada pasti pada cahayayang akan dikirim ke bumi Jenderal, mari Jenderalmari jalan di mukamari kita hilangkan sengketa ucapandan dendam kehendak pada cacat-keyakinanengkau bersama kami, engkau bersama kami Mari kita tinggalkan ibu kitamari kita biarkan istri dan kekasih mendoamari Jenderal marisekali ini derajat orang pencari dalam bahayamari Jenderal mari Jenderal mari, mari⊠5. Maju Tak Gentar Karya Mustofa Bisri Gus Mus Maju tak gentarMembela yang tak gentarHak orang diserang. Maju tak gentarPasti kita menang! Baca Juga Game Edukasi Anak Android, Mendidik untuk TK sampai Remaja 6. Gugur Sumber Gambar Merdeka Karya Rendra Ia merangkakdi atas bumi yang dicintainyaTiada kuasa lagi menegakTelah ia lepaskan dengan gemilangpelor terakhir dari bedilnya Ke dada musuh yang merebut kotanyaIa merangkakdi atas bumi yang dicintainyaIa sudah tualuka-luka di badannya Bagai harimau tuasusah payah maut menjeratnyaMatanya bagai sagamenatap musuh pergi dari kotanyaSesudah pertempuran yang gemilang itulima pemuda mengangkatnyadi antaranya anaknya Ia menolakdan tetap merangkakmenuju kota kesayangannyaIa merangkakdi atas bumi yang dicintainya Belum lagi selusin tindakmaut pun menghadangnyaKetika anaknya memegang tangannya, ia berkataâYang berasal dari tanahkembali rebah pada aku pun berasal dari tanahtanah Ambarawa yang kucintaKita bukanlah anak jadahKerna kita punya bumi kecintaan. Bumi yang menyusui kitadengan mata kita adalah tempat pautan yang kita adalah kehormatan. Bumi kita adalah juwa dari adalah bumi nenek adalah bumi waris yang adalah bumi waris yang akan datang.â Hari pun berangkat malamBumi berpeluh dan terbakarKerna api menyala di kota AmbarawaOrang tua itu kembali berkata âLihatlah, hari telah fajar!Wahai bumi yang indah,kita akan berpelukan buat selama-lamanya!Nanti sekali waktuseorang cucukuakan menancapkan bajakdi bumi tempatku berkubur kemudian akan ditanamnya benihdan tumbuh dengan suburMaka ia pun berkataâAlangkah gemburnya tanah di sini!â Hari pun lengkap malamketika menutup matanya 7. Pahlawan Tak Dikenal Karya Toto Sudarto Bachtiar Sepuluh tahun yang lalu dia terbaringTetapi bukan tidur, sayangSebuah lubang peluru bundar di dadanyaSenyum bekunya mau berkata, kita sedang perang Dia tidak ingat bilamana dia datangKedua lengannya memeluk senapanDia tidak tahu untuk siapa dia datangKemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang Wajah sunyi setengah tengadahMenangkap sepi padang senjaDunia tambah beku di tengah derap dan suara merduDia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turunOrang-orang ingin kembali memandangnyaSambil merangkai karangan bungaTapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya Sepuluh tahun yang lalu dia terbaringTetapi bukan tidur, sayangSebuah peluru bundar di dadanyaSenyum bekunya mau berkata aku sangat muda. 8. Sebuah Jaket Berlumur Darah Karya Taufiq Ismail Sebuah jaket berlumur darahKami semua telah menatapmuTelah pergi duka yang agungDalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kitaDi bawah terik matahari JakartaAntara kebebasan dan penindasanBerlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarangSeraya mengucapkan âSelamat tinggal perjuanganâBerikrar setia kepada tiraniDan mengenakan baju kebesaran sang pelayan? Spanduk kumal itu, ya spanduk ituKami semua telah menatapmuDan di atas bangunan-bangunanMenunduk bendera setengah tiang. Pesan itu telah sampai kemana-manaMelalui kendaraan yang melintasAbang-abang beca, kuli-kuli pelabuhanTeriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakamanMereka berkataSemuanya berkataLanjutkan Perjuangan! 9. Putra-Putra Ibu Pertiwi Karya Mustofa Bisri Gus Mus Bagai wanita yang tak ber-ka-be sajaIbu pertiwi terus melahirkan putra-putranyaPahlawan-pahlawan bangsaDan patriot-patriot negaraBunga-bunga kalian mengenalnyaAtau hanya mencium semerbaknya Ada yang gugur gagah dalam gigih perlawananMerebut dan mempertahankan kemerdekaanBeberapa kuntum dipetik bidadari sambil senyumMembawanya ke sorga tinggalkan harum Ada yang mujur menyaksikan hasil perjuanganTapi malang tak tahan godaan jadi bajinganBeberapa kelopak bunga di tenung angin kalaBerubah jadi duri-duri mala Bagai wanita yang tak ber-ka-be sajaIbu pertiwi terus melahirkan putra-putranyaPahlawan-pahlawan dan bajingan-bajingan bangsadi tamansari bunga-bunga dan duri-duriSama-sama diasuh mentari Anehnya yang mati tak takut mati justru abadiYang hidup senang hidup kehilangan jiwamentari tertawa sedih memandang pedihDuri-duri yang membuat bunga-bunga tersisih Baca Juga Dampak Negatif Gadget pada Anak dan Pencegahannya 10. Atas Kemerdekaan Sumber Gambar Islam Pos Karya Sapardi Djoko Damono kita berkata jadilahdan kemerdekaan pun jadilah bagai lautdi atasnya langit dan badai tak henti-hentidi tepinya cakrawala terjerat juga akhirnyakita, kemudian adalah sibukmengusut rahasia angka-angkasebelum Hari yang ketujuh tiba sebelum kita ciptakan pula Firdausdari segenap mimpi kitasementara seekor ular melilit pohon itu inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah 11. Musium Perjuangan Karya Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknyaberdiri kukuh menjaga senapan tuapeluru menggeletak di atas mejamenanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnyatersimpan darah dan air mata kekasihAku tahu sudah, di bawahnyaterkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kaliibu-ibu direnggut cintanyadan tak pernah kembali Bukalah tutupnyasenapan akan kembali berbunyimeneriakkan semboyanMerdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perangselalu pertempuran yang barumelawan dirimu. 12. Lagu Seorang Geriliya Karya Rendra Engkau melayang jauh, kekasihkuEngkau mandi cahaya matahari Aku di sini memandangmu,menyandang senapan, berbendera pusaka. Di antara pohon-pohon pisang di kampung kita yang berdebu,engkau berkudung selendang katun di kepalamu Engkau menjadi suatu keindahan Sementara dari jauh,Resimen tank penindas terdengar bermandi cahaya matahari,kehijauan menyelimuti medan perang yang membara. Di dalam hujan tembakan mortir, kekasihku,engkau menjadi pelangi yang agung dan syahdu. Peluruku habisdan darah muncrat dari di saat seperti itu,kamu menyanyikan lagu-lagu perjuanganbersama kakek-kakekku yang telah gugurdi dalam berjuang membela rakyat jelata 13. Dongeng Pahlawan Karya Rendra Pahlawan telah berperang dengan panji-panjiberkuda terbang dan menangkan kita adalah lembu jantanmelindungi padang dan kaum perempuan. Pahlawan melangkah dengan baju-baju tiba, angin tiba, ia pun tiba lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagikarna pahlawan telah berkunjung di tiap hati. 14. Prajurit Jaga Malam Karya Chairil Anwar Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,bermata tajamMimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya Kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati iniAku suka pada mereka yang berani hidupAku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debuâŠWaktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu! 15. Pahlawan Karya Mustofa Bisri Gus Mus Lahir. Hilang. Gugur. Hidup. Mengalir. Sudah. Baca Juga Contoh Puisi tentang Ibu Tercinta Itu dia Toppers kumpulan puisi tentang pahlawan dari penyair terkenal yang bisa kamu bacakan untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan tepat di Hari Pahlawan Nasional. Untuk kamu yang ingin menulis puisi, beli alat tulis dan buku tulis yang bisa kamu dapatkan dengan mudah di Tokopedia! Penulis Zihan Berliana
Ini gabungan dari 2 ekspedisi antara saya dan Dandhy serta mengajak dua orang yang sudah diseleksi sangat ketat. Kami start dari Wonosobo tepatnya dari tol Kahyangan Dieng.Dukungan ekspedisi ini berupa tim yang 95 persen berasal dari Wonosobo,â kata Farid Gaban yang pernah menjadi jurnalis saat perang di Bosnia.. Yusuf yang selama ini tinggal di
Apa saja jenis-jenis tari dalam kebudayaan masyarakat pulau Bali? Bagaimana sejarah penciptaan dan fungsi seni tari tersebut? Salah satu yang menjadi andalan pariwisata pulau Bali adalah ragam kebudayaannya yang unik. Berbagai seni tradisi dapat anda jumpai ketika berlibur di pulau kecil ini, salah satunya adalah pementasan berbagai jenis tari tradisional, baik itu di panggung hiburan, taman budaya, hingga juga di area memiliki puluhan nama tarian, seperti tari cendrawasih, tari belibis, tari margapati, tari topeng, tari pendet, joged, dan sebagainya. Namun, dari sekian banyak tarian tradisional Bali tersebut, secara garis besar dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu Tari Wali Sakral, Tari Bebabi Semi Sakral, dan Tari Balihan hiburan.Tari Bali / WaliTari Sakral Bali ini juga dikenal dengan nama tari wali atau tari sanghyang. Tarian ini hanya boleh dipentaskan tatkala ada sebuah upacara yadnya ritual keagamaan yang sedang berlangsung. Jenis tarian ini ditujukan untuk melengkapi rangkaian suatu upacara juga yang menganggap bahwa tarian ini dipentaskan untuk menghibur para leluhur atau para dewa-dewi kahyangan yang sedang turun ke bumi mercapada. Tarian sakral biasanya dipentaskan di dalam area pura jeroan dengan menggunakan berbagai perlengkapan dan pakaian juga tarian yang hanya boleh dipentaskan oleh gadis-gadis yang masih suci. Beberapa jenis tarian tradisional Bali yang tergolong tari sakral diantaranyaSang Hyang Dedari adalah tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak Hyang Jaran yaitu tarian yang dimainkan oleh dua orang laki-laki sambil menunggang kuda-kudaan yang terbuat dari rotan dan atau kayu dengan ekor yang terbuat dari pucuk daun Rejang adalah tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara. Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah Baris merupakan jenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 Pendet merupakan tari penyambutan turunnya dewa-dewi dalam suatu upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh warga BebaliTari ini merupakan jenis tarian semi sakral, dapat berfungsi sebagai tari sakral dalam upacara tertentu dan sekaligus bisa sebagai tari hiburan. Di areal pura, tari ini biasanya dipentaskan pada halaman tengah madya mandala. Tarian ini biasanya mengisahkan suatu lakon kisah yang terkait dengan upacara yadnya tersebut. Yang termasuk tarian bebali adalahTari Topeng adalah tari yang menggunakan topeng sebagai penggambaran dari sebuah karakter/tokoh. Tari topeng Bali beraneka ragam, masing â masing daerah mempunyai nama dan keunikannya tersendiri. Ada tari topeng Sanghyang, topeng Sidakarya, Topeng Panca, Tari Topeng Pajegan, dan adalah seni dramatari tertua Bali yang dianggap paling tinggi mutunya. Tari Gambuh merupakan Drama tari Klasik Bali yang paling kaya dengan gerakan tari dan dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali, Gambuh berbentuk total theater dimana didalamnya terdapat unsur seni tari yang paling dominant , seni suara, seni sastra, seni drama dan unsur lainnya . Di Bali, Gambuh diduga timbul sekitar abad ke 15 yang lakonnya bersumber pada ceritra Balih-balihanTari ini merupakan jenis tarian hiburan, berfungsi sebagai hiburan masyarakat. Tarian ini umumnya dipentaskan di panggung atau gedung wantilan atau di area terluar pura jaba. Tarian balih-balihan terus mengalami dinamika seiring kreatifitas seniman â seniman tari pragina pulau Bali. Beberapa jenis tari hiburan ini antara lain arja, joged, drama gong, tari kecak, janger, calon arang, tari cendrawasih, tari puspa anjali, tari manuk rawa, sendratari, seni tradisional modern dan ketika anda berwisata ke pulau Bali, anda bisa menyaksikan beragam pementasan tari hiburan yang biasanya diadakan di panggung pementasan, di beberapa hotel, atau di area Pura yang sedang berlangsung upacara keagamaan, atau di rumah warga yang tengah melangsungkan upacara riutal tertentu. Dari berbagai jenis tari tradisional yang eksist di Bali, ada sejumlah tari tradisional â modern yang paling populer dan sering dipertunjukkan, yakni1. Tari JangerMenurut cerita masyarakat setempat, munculnya tari Janger di era tahun 1930an ini dilatarbelakangi oleh nyanyian bersahut-sahutan dari orang-orang yang memetik kopi. Nyanyian sahut-sahutan tersebut bertujuan untuk menghapuskan rasa lelah saat kegiatan memanen biji kopi. Nyanyian bersaut-sautan yang sederhana tersebut kemudian berkembang dan menjadi inspirasi terciptanya Tari Janger ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan, yaitu kelompok putri yang dinamakan janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak. Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan. Lirik lagu Janger diadopsi dari nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual kuno. Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, yakni tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk Tari TopengBanyak negara dan daerah yang memiliki tarian yang menggunakan topeng sebagai asesoris utamanya, termasuk juga di Bali. Jika kita berbicara tentang budaya tanah air, maka Indonesia memiliki beberapa tari topeng, antara lain topeng Cirebon dari Jawa Barat, Topeng Malang, Topeng Reog, Topeng Ireng dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa topeng telah ada di dunia sejak jaman prasejarah. Aksesoris yang digunakan pada wajah ini juga dimanfaatkan dalam pertunjukan seni drama dan seni tari yang di Bali dikenal dengan nama tari kehidupan nyata, Tair topeng yang digunakan bisa menggambarkan banyak karakter, baik karakter orang pada masa kini maupun tokoh â tokoh fiktif atau orang zaman dahulu dengan berbagai sifat dan karakternya. Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan Tari WirayudhaWirayudha berasal dari dua kata, yakni wira berarti pahlawan dan yudha artinya perang. Tari Wirayudha merupakan tari yang bertemakan peperangan dan menunjukkan kegagahan sosok laki-laki prajurit kerajaan. Tari ini ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari pria yang membawa senjata Wirayudha diciptakan untuk menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang. Dalam pementasannya, para penari mengenakan hiasan ikat kepala berbentuk udeng-udengan. Tarian ini merupakan seni kreasi tari tradisional modern yang diciptakan oleh I Wayan Dibia pada tahun 1979 melalui Sanggar Tari Bali Tari PuspanjaliDilihat dari kata pembentuknya, Puspanjali berasal dari kata puspa bunga dan anjali sambutan penghormatan merupakan tari penyambutan untuk para tamu kehormatan. Tari ini dipentaskan oleh sekelompok penari putri dengan jumlah penari antara 5-7 orang dengan membawa bokoran piring tradisional yang berisi aneka kuntum bunga harum. Tari Puspanjalai menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang ini banyak mengambil inspirasi dari gerakan tarian Rejang, dan menggambarkan sejumlah gadis yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang datang ke pulau mereka. Tari ini diciptakan oleh Swasthi Wijaya penata tari dan I Nyoman Windha penata tabuh pengiring pada tahun 1989. Dalam acara-acara besar tertentu, misalnya pertemuan sejumlah duta besar atau konferensi tinggi di Bali, tari Puspanjali dijadikan sebagai tari pembuka Tari BarisSama halnya seperti tarian Wirayudha, tari Baris juga merupakan tari perang yang menggambarkan keperkasaan prajurit atau ksatria. Namun, yang membedakannya adalah tari Baris merupakan tari sakral yang biasanya dipertunjukkan pada moment-moment khusus di area pura. Tari Baris biasanya dipentaskan oleh 8 sampai 40 pria yang memakai pakaian tradisional para pejuang lengkap dengan ornamen pada kepala, badog, lamak, awir, baju beludru, celana panjang. Masing-masing kabupaten memiliki ciri kostum tertentu sehingga tari Baris menjadi cuup unik untuk setiap kabupaten di peragaan tarinya, tari Baris diawali oleh gerakan yang hati-hati layaknya seorang prajurit yang sedang mencari musuhnya di daerah yang belum dikenal. Ketika sampai di tengah panggung, para penari mulai berjinjit, bergerak lebih cepat dan dengan gesit berputar di atas satu kaki. Ekspresi wajahnya menunjukkan raut muka seorang pejuang yang tengah berada di medan perang. Tari baris diperkirakan diciptakan pada abad ke-16 yang merupakan tarian keramat sakral yang dipertunjukan pada acara tertentu, misalnya upacara penutup kremasi atau upacara peringatan Pura dan upacara suci setempat percaya bahwa pementasan tari Baris di perayaan tertentu memiliki kekuatan magis para dewa dewi dan leluhur turun ke dunia untuk memberi berkat. Jadi tarian ini dipersembahkan untuk mereka sebagai pertunjukan dan juga rasa Tari KecakAnda yang ingin liburan ke Bali harus menonton pertunjukan tari ini. Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni yang berpadu kisah drama, terutama kisah lakon Ramayana. Unsur pemain utamanya adalah laki-laki, kecuali Dewi Sita dan beberapa pengiring perempuannya. Tari Kecak adalah hasil karya Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies pada tahun pertunjukan tarian ini menggunakan banyak puluhan atau lebih penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan kata âcakâ dan mengangkat kedua lengan. Penggalan epos yang dilakonkan dalam tari kecak adalah kisah Ramayana saat barisan kera dan Anoman membantu Rama melawan penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain poleng motih kotak-kotak putih hitam seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari utama yang menjadi lakon yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Tari BarongJika di Cina kita sering melihat pertunjukan aksi Barongsai, maka di pulau Dewata Bali ada jenis tari serupa yang bernama tari Barong. Tari ini diperkirakan telah ada sebelum munculnya agama Hindu di Nusantara sehingga merupakan tari sakral yang hanya dipentaskan pada upacara ritual tertentu. Kata Barong berasal dari kata âbahruangâ yang berarti juga beruang. Hal ini menjadi ciri khas utama, dimana bentuk barong menggunakan asesoris besar yang dimainkan oleh 2 orang laki-laki yang bertindak sebagai bagian kepala dan bagian badan barong sehingga kelihatannya seperti binatang berkaki beragam tari barong dengan fungsi dan tradisi yang berbeda, diantaranya tari barong macan, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong landung, barong blasblasan, barong ket keket. Tari Barong yang sering ditampilkan pada saat ini adalah tari barong ket. jenis tari barong ini memiliki kostum dan gerak tari yang lengkap, bentuknya merupakan perpaduan antara binatang singa, macan, sapi atau Barong dihiasi dengan berbagai ukiran yang dibuat dari kulit, dengan potongan kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari serat daun perasok, ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak, topeng muka barong dibuat dari kayu dengan sumber tempat yang angker dan keramat. Sering kali tari Barong ini dipentaskan dalam lakon drama yang mengisahkan peperangan dharma kebaikan melawan adharma kejahatan Tarian ini diiringi oleh gamelan Gong Kebyar, gamelan Batel dan gamelan Babarongan dan kerap ditambahkan dengan aksi tari keris Tari CendrawasihTari Cendrawasih adalah hasil karya seni gerak dari I Gde Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamatan Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1920an. Tapi tari Cendrawasih yang sering dipertunjukkan pada masa kini adalah hasil olahan koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya di tahun 1988. Seperti halnya tari burung Merak dari Jawa Barat, tari Cendrawasih Bali menggambarkan keindahan burung yang merupakan ikon tanah Papua tersebut dalam masyarakat Bali dikenal sebagai Manuk Dewata. Tari Cendrawasih pentaskan oleh 2 orang wanita yang berperan sebagai burung cendrawasih jantan dan cendrawasih betina. Gerak kedua burung ini ibarat sepasang burung yang memadu kasih. Mereka meliuk-liuk seperti sedang menari dan juga menyanyi ketika menjelang Tari TrunajayaTrunajaya berasal dari kata teruna yang artinya pemuda dan jaya artinya jaya puncak. Tari Trunajaya menggambarkan gerak gerik seorang pemuda yang baru menginjak dewasa. Gerakan dan ekspresinya menggambarkan prilaku seorang remaja yang tubuh kuat, penuh enerjik, emosional dan gerakannya senantiasa untuk memikat hati seorang gadis. Tari Trunajaya termasuk tari putra dengan ekpresif keras. Namun ketegasan tari ini lebih mantap jika ditarikan oleh penari Trunajaya diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik. Kreasi tarian yang berasal dari Bali Utara ini diciptakan untuk sebuah tari hiburan yang bisa dinikmati saat-saat perayaan tertentu. Tari Trunajaya termasuk dalam kategori tari Balih-balihan atau sebagai tari hiburan. Sebagai tari hiburan tarian ini dapat dipentaskan dimana saja. Misalnya di halaman pura, di lapangan atau panggung tertutup/terbuka, dan di tempat- tempat Tari LegongSalah satu tari klasik yang telah tercipta pada zaman kerajaan adalah Tari Legong. Pada awalnya tarian ini hanya dipertontonkan di lingkungan kraton. Kata Legong berasal dari kata âlegâ yang atinya luwes atau elastis, dan kata âgongâ berarti musik gamelan. Dengan demikian makna Legong berarti tarian lemah gemulai yang terikat oleh irama musik gamelan gong. Ada beberapa jenis tari Legong yang eksist dan berkembang di Bali, antara lain tari Legong Lasem Kraton, Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Kuntul, Legong Smaradahana dan Legong Legong ditarikan oleh 2-3 orang penari yang menghadirkan tokoh âCondongâ, sebagai pembuka tarian ini, namun ada kalanya tari legong ini tidak menghadirkan tokoh tersebut, tergantung jumlah penarinya. Gamelan yang mengiringinya di kenal dengan nama Semar Pegulingan. Ciri khas lain dari Tari Legong adalah penarinya memakai kipas, kecuali penari dengan tokoh Tari PendetTari Pendet adalah jenis tari klasik yang dipentaskan dalam kegiatan pemujaan atau upacara keagamaan di pura. Tarian ini sebagai simbol penyambutan atas turunnya dewa dewi ke alam dunia. Seiring perkembangan zaman, tari penyambutan ini diadopsi menjadi tari hiburan balih-balihan untuk menyambut tamu atau tari pembukaan dalam acara resmi. Koreografer yang mengaplikasikan tari Pendet sebagai tari âucapan selamat datangâ adalah I Wayan Rindi pada tahun Wayan Rindi adalah seorang seniman yang seumur hidupnya mengamati seluruh tarian Bali, Tari ini diajarkan paling pertama kali jika kita ingin belajar tari Bali, karena tari Pendet ini semacam basic untuk bisa menari tarian yang lainnya. Di tarian ini, kita akan mempelajari gerakan-gerakan dasar tari Bali. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, namun kebanyakan wanita, dewasa maupun gadis dengan menari sambil membawa perlengkapan sesajen hiasan bunga.12. Tari Panji SemirangTari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian Panji Semirang termasuk tari pertunjukan hiburan sehingga tidak dipentaskan di areal pura. Tarian ini mengisahkan tentang seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara ke luar istana dengan menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan tersebut dilakukan setelah Sang Putri kehilangan ini agak sedikit berbeda dalam Babad Bali, dimana tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan perjalanan dan pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang hilang bernama Raden Panji Inu Kertapati. Sang Putri pergi dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja gerakan yang diekspresikan bukan gerak gemulai perempuan, tetapi berkarakter Tari MargapatiTari Margapati berasal dari kata mrga = binatang, dan pati = raja. Tari ini adalah sebuah tarian yang melukiskan gerak-gerak seekor raja hutan singa yang sedang berkelana di tengah hutan untuk memburu mangsanya. Tarian ini termasuk Tari Putra Keras. Tari Margapati diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini merupakan Tari Tunggal yang ditarikan oleh satu orang penari dalam hal ini Tari Margapati bisa di bawakan oleh perempuan dengan ekspresi mimik yang gagah. Tari Margapati dalam tari profan memiliki fungsi sebagai hiburan di masyarakat dan biasa dipentaskan dalam mengisi acara dalam upacara agama atau acara resmi Tari GopalaTari Gopala merupakan tari tradisi Bali yang menceritakan tingkah laku sekelompok penggembala sapi di suatu ladang / tempat penggembalaan. Kata Gopala diambil dari bahasa Kawi yang berarti penggembala sapi. Tari Gopala ini biasanya dipentaskan oleh 4 sampai 8 orang penari putra. Tarian ini adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa penata tari dan I Ketut Gede Asnawa sebagai penata iringan dengan ekspresi gerakan tari yang humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerak-gerak ini diciptakan pada tahun 1983 yang diambil dari cerita pragmentari âStri Asadhuâ karya Ibu Ketut Arini, Tari Gopala dianggap sebagai tarian yang bertemakan kerakyatan. Gerak tariannya mencakup aktivitas gerakan binatang sapi, memotong rumput, menghalau burung, membajak sawah, menuai padi, dan Tari CondongTari Condong umumnya digunakan sebagai pendahuluan dari tari legong, tarian ini dibawakan dengan diiringi oleh gamelan pangulingan. Tari condong adalah tari tradisional yang diperkkirakan tercipta pada abad ke-19 di lingkungan kraton atau istana kerajaan Bali pada, sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti tokoh yang menciptakan tari. Namun, menurut kepercayaan masyarakat, bahwa asal mula tari ini bermula dari seorang pangeran dari Sukawati yang sakit ia mendapat penglihatan gaib dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan. Setelah pangeran tersebut sehat kembali, pangeran ini mereka ulang tarian yang pernah dilihatnya. Tarian ini awalnya menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan Wilotama. Kemudian, sejak periode 1930-an, cerita diubah menjadi seorang raja atau ratu. Menurut pengakuan beberapa seniman tari, Tari Condong memiliki gerakan yang cukup sulit dan durasinya juga cukup lama, sekitar 12 menit. Tarian ini adalah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks yang menggambarkan seorang abdi Tari Ciwa NatarajaCiwa Nataraja adalah manifestasi Siwa sebagai penari tertinggi alias Dewanya penari. Gerakan Siwa merupakan pancaran tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta ini. Begitu menurut kepercayaan orang Bali. Gerakan Siwa merupakan pancaran tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta ini. Begitu menurut kepercayaan orang Bali. Tarian Siwa Nataraja adalah simbol dari agama, seni dan ilmu pengetahuan digabungkan menjadi satu. Dalam tarian Brahman yang tanpa akhir dari penciptaan, pemeliharaan dan peleburan, tersembunyi suatu pengertian yang dalam tentang alam semesta Raja Tari, mempunyai empat tangan. Tangan kanan atas memegang drum/genderang dari mana hasil-hasil ciptaan terus keluar tiada hentinya Tuhan adalah sumber dari segala ciptaan. Tari Siwa Nataraja yang telah dijadikan tari kebesaran STSI Denpasar ini ditarikan oleh sembilan orang penari putri satu orang berperan sebagai Siwa, sedangkan delapan orang lainnya menggambarkan pancaran tenaga-tenaga prima dari ini merupakan perpaduan antara tari Bali dengan beberapa elemen tari Bharata Natyam India yang telah dimodifikasi sehingga terwujudlah suatu bentuk tari yang utuh. Tarian ini diciptakan pada tahun 1990 oleh Swasthi Wijaya Bandem yang juga sebagai penata kostumnya dengan penata iringan adalah I Nyoman Tari BelibisTari ini diilhami oleh cerita Angling Dharma yang merupakan seorang Raja. Dalam pengembaraannya, Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa pemakan manusia. Raksasa merasa khawatir rahasianya diketahui oleh Angling Dharma, dikutuklah Angling Dharma menjadi seekor burung Belibis yang hidup di air. Tarian ini ditarikan oleh perempuan secara berkelompok. Tari Belibis diciptakan oleh Swasthi Wijaya Bandem koreografer dan I Nyoman Windha selaku pengiring tabuh pada tahun tari burung Blibis tidak hanya berkaitan dengan kelenturan tubuh, tetapi juga berhubungan dengan tenaga yang digunakan. Seperti layaknya seekor burung, tari Blibis mengedapankan gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerak tangan dan kaki. Musik dan gamelan yang mengiringi tari ini berkesan lincan dan agresif. Beberapa alat musik yang digunakan antara lain gangsa, cengceng, reong, kempul, penyahcah, suling, kendang, gong, jegogan, dan Tari ManukrawaTarian manuk rawa pertama kali diciptakan pada tahun 1981 oleh I Wayan Dibia koreografer, dan I Wayan Beratha komposer. Pada mulanya, tari manuk rawa merupakan bagian dari sendratari Mahabharata Bale Gala-Gala karya tim sendratari Ramayana/Mahabharata Propinsi Bali yang ditampilkan dalam Pesta Kesenian Bali tahun 1980. Kemudian keindahan tari ini dikembangkan menjadi tari lepas untuk tujuan hiburan. Merujuk asal katanya, Manukrawa berasal dari kata Manuk yang artinya burung dan rawa artinya ini umumnya dipentaskan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita. Tari Manukrawa merupakan tarian kreasi baru yang menggambarkan perilaku sekelompok burung manuk air rawa sebagaimana yang dikisahkan didalam cerita Wana Parwa dari Epos Mahabharata. Gerakannya diambil dari tari klasik Bali yang dipadukan dengan gerakan tari dari Jawa dan Sunda, yang telah dimodifikasikan sesuai dengan tuntutan keindahan. Tari Manukrawa sering dipentaskan oleh anak-anak dengan gerakan yang ekspresif, yakni termasuk gerakan loncat dan jongkok yang menggambarkan kelincahan burung Tari RejangTari tradisional Bali yang juga populer saat kegiatan upacara keagamaan di pura adalah Tari Rejang. Gerak-gerik tari ini sangat sederhana namun progresif dan lincah. Tarian ini dipentaskan/ditarikan oleh penari-penari perempuan Bali dengan penuh rasa hidmat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu dan penuh penjiwaan. Para penarinya mengenakan pakaian upacara yang meriah dengan banyak dekorasi-dekorasi, menari dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegang-pegangan Rejang ada beragam jenisnya sesuai dengan fungsi tertentu, diantaranya adalah Rejang Renteng, Rejang Bengkel, Rejang Ayodpadi, Rejang Galuh, Rejang Dewa, Rejang Palak, Rejang Membingin, Rejang Makitut, Rejang Haja, dan juga Rejang Negara. Menurut beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Rejang diperkirakan sudah ada sejak jaman pra-Hindu. Tarian ini dilakukan sebagai persembahan suci untuk menyambut kedatangan para dewa yang turun ke Rejang ini merupakan tarian persembahan suci dalam menyambut kedatangan para dewa yang datang dari kahyangan dan turun ke Bumi. Tarian ini berfungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan mereka kepada dewa atas berkenannya turun ke Tari TenunTari tenun merupakan tarian yang menggambarkan perempuan Bali dalam membuat kain tenun sejenis kain tradisional Bali Timur. Kisah penggambaran tari tenun dimulai dari proses memintal benang sampai pada menenun dengan perasaan senang dan gembira. Tarian ini pada umumnya dibawakan oleh tiga orang penari atau tenun diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes pada tahun 1962. Selain untuk keindahan gerak, tari tenun juga berfungsi untuk melestarikan kebudayaan tenun-menenun yang ada di Bali dan juga melestarikan alat-alat tradisional yang dipergunakan dalam menenun. Busana Tari Tenun terdiri dari kepala memakai lelunakan; pakaiannya terdiri dari tapih, kamen, dan selendang yang dililitkan di dada serta sabuk prada; tata rias hampir sama dengan tarian lain; bunga sandat 3buah di kenakan di kepala; bunga yang berwarna merah, juga di kenakan di kepala; dan bunga semanggi di kenakan di Tari JogedTari Joged adalah suatu tarian pergaulan social dance yang sangat popular dan sangat digemari oleh masyarakat Bali hingga saat ini. Tarian ini tergolong tari balih-balihan secular dance yang biasanya dipentaskan untuk hiburan. Tarian joged mempunyai banyak macam, diantaranya Joged Bumbung, Joged Pingitan, Joged Gebyog, Joged Pudengan dan Joged Gandrung. Joged bumbung di Bali pertama kali muncul di daerah Bali utara sekitaran tahun 1940 yang kemudian berkembang dengan cepat ke seluruh pelosok pulau ini dinamakan Joged Bumbung karena mempunyai gerakan tari yang aksentuasinya diikat oleh aksentuasi gambelan tingklik bumbung yang belaraskan selendro. Tari Joged Bumbung merupakan tarian yang tidak berlakon khusus. Seorang penari Joged biasanya pentas hanya 30 menit, kemudian diganti oleh penari lainnya. Yang menjadi jawat atau pengibingnya adalah para penonton laki-laki secara bergiliran. Dalam perkembangan kepariwisataan seperti sekarang ini fungsi joged bumbung selain sebagai hiburan rakyat ternyata Joged Bumbung kini sudah bias dipergunakan untuk menghibur para wisatawan yang berkunjung ke Tari GambuhGambuh adalah sebuah drama tari warisan budaya Bali, yang memperoleh pengaruh dan drama tari zaman Jawa-Hindu di Jawa Timur, yang dikenal dengan nama RakĂȘt Lalaokaran. Drama tari klasik yang lahir di Puri pada masa lampau, masih dilestarikan di berbagai daerah di Bali, yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan. RakĂȘt telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang, dan baru disebutkan lagi dalam Kidung Warjban Wideya dari abad Lalaokaran yang juga disebut Gambuh Ariar adalah pertunjukan berlakon yang merupakan perpaduan antara RakĂȘt dengan Gambuh. Gambuh abad XVI ini adalah tarian perang yang merupakan kelanjutan dan Bhata Mapdtra Yuddha, yaitu tarian perang untuk menghibur rakyat Majapahit yang melaksanakan upacara Shreiddha. Kemudian tari ini berkembang dan lestari di Bali serta memberi pengaruh kesenian masyarakat Bali. Salah satu drama tari yang mendapat pengaruh dari Gambuh adalah drama tari opera arja. Arja adalah drama tari opera yang menggunakan tembang dan dialog sebagai media ungkap lakon yang Tari PanyembramaTari Panyembrama adalah tari penyambutan yang diciptakan oleh I Wayan Berata pada tahun 1970an. Di Bali, selain digunakan sebagai tari penyambutan, tari ini juga sering dipentaskan dalam upacara agama hindu di pura sebagai tari pelengkap persembahan sebelum tari sanghyang atau yang digunakan dalam tarian ini adalah gong kebyar dan dalam pentas menggunakan pakaian adat Bali. Tari Panyembrama dipentaskan oleh sejumlah penari perempuan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga lirik mata, senyum, dan gerak gemulai tubuhnya terlihat anggun Tari SanghyangSalah satu tari sakral umat Hindu di pulau Bali adalah tari Sanghyang. Tarian ini sering dipentaskan untuk fungsi sebagai pelengkap upacara atau juga sebagai media untuk mengusir wabah penyakit yang sedang melanda suatu desa atau daerah. Selain untuk mengusir wabah penyakit, tarian ini juga digunakan sebagai sarana pelindung terhadap ancaman dari kekuatan magis hitam black magic. Tari yang merupakan sisa-sisa kebudayaan pra-Hindu ini biasanya ditarikan oleh dua gadis yang masih kecil belum dewasa dan dianggap masih dapat menarikan sanghyang calon penarinya harus menjalankan beberapa pantangan, seperti tidak boleh lewat di bawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata jorok dan kasar, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh mencuri. Tari Sanghyang ada beberapa jenis, diantaranya Sanghyang Dedari, Sanghyang Deling, Sanghyang Penyalin, Sanghyang Celeng, Sanghyang Memedi, Sanghyang Bungbung, Sanghyang Janger, Sanghyang Jaran, Sanghyang Kidang, dan Sanghyang Tari Kebyar DudukTari Kebyar duduk diciptakan oleh seorang maestro seni asal kabupaten Tabanan pada tahun 1925 bernama I Ketut Mario. Tari kebyar duduk juga biasa disebut dengan tari Kebyar Terompong jika dimainkan memakai instrument Terompong. Tari ini dinamakan Kebyar Duduk karena sebagian besar gerak-gerakan tarinya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang bersila.Bagian dari gerak tari yang dilakukan dengan posisi sulit, yaitu setengah jongkok, dan terlihat unik ketika penari dapat bergerak melangkah atau berpindah tempat dengan cepat. Sama seperti tarian Baris, tari Kebyar Duduk merupakan tarian tunggal. Jika tari Baris mengilustrasikan gerakan-gerakan ksatria prajurit Bali pada umumnya. Dalam tarian Kebyar penekannya adalah pada penari itu sendiri yang menginsterpretasikan nuansa musik dengan ekspresi wajah dan tarian ini terdiri atas empat bagian, yaitu papeson, kebyar, pangandeng, dan pangecet. Tari Kebyar Duduk menggambarkan seorang pemuda yang menari dengan lincah mengikuti irama sederet aneka seni tari yang berkembang dan populer di Pulau Bali. Selain tari-tarian tersebut, ada pula beberapa seni tari tradisional kreasi lama dan baru, antara lain tari Wiranata, tari Oleg Tamulilingan, tari Nelayan, dan berbagai jenis tari kreasi baru lainnya. * Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter.
SenyumlahLyrics. [Lirik "Senyumlah"] [Verse 1] Bila banyak masalah hidupmu. Kuharap dirimu tak usah mengeluh. Percaya dan yakinkan dirimu. Kau bisa mengubah keluh jadi senyum. [Verse 2]
Tanggal1 Juni 1945 ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai hari lahir Pancasila dan setiap 1 Juni sebagai hari libur nasional mulai 2017. Suasana riuh dan tepuk tangan bergemuruh di seantero Gedung Merdeka, di Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu (1/6/2016). Rasa gembira dan senang tampak tergambar di wajah Megawati Soekarnoputri.
SenyumPelangi. Saat ku buka mataku Hari tâlah berganti Tiada lagi yang lain. Musim tâlah berganti lagi Ku tahu yang pasti Engkau peduli. Sekalipun tawa menjadi derita Di setiap kali nafas hidupku Kau tetap setia ada di depanku Di dalam hidupku takkan terlelap. Sampai sang mentari dan senyum pelangi Akan berseri. Sampai sang mentari dan
SYEIKHMuhammad al Ghazali pernah berkata dalam bukunya âKhuluqul Muslimâ mengatakan; âApabila iman telah menyatu jiwa, hanya Allah yang paling berkuasa, segala yang maujud ini hanya makhluq belaka (mumkinul wujud).Keyakinan yang kuat dan tumbuh berkembang dengan subur, laksana mata air yang tidak pernah kering sumbernya, yang memberikan dorongan
Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Kamis (14/7) mengatakan dirinya tahu bagaimana "menyelesaikan" perang antara Rusia dan Ukraina. Dewa 19 Lantunkan "Hadapi dengan Senyuman" Begitulah lirik ciptaan Ahmad Dhani yang malam tadi malam dilantunkan dengan petikan gitar yang dipakainya menggiring penonton. August, 01 2022.
Jakarta-. Lirik Deen Assalam di Indonesia dipopulerkan oleh grup band Sabyan Gambus. Lagu ini aslinya berasal dari Arab Saudi karya Sulaiman Al Mughni. Deen Assalam sendiri berarti agama perdamaian. Lirik lagu Deen Assalam memiliki arti yang sangat mendalam, yakni mengajarkan pendengarnya untuk bisa saling toleransi satu sama lainya.
aa9e. yfx8v40nq4.pages.dev/63yfx8v40nq4.pages.dev/485yfx8v40nq4.pages.dev/990yfx8v40nq4.pages.dev/175yfx8v40nq4.pages.dev/662yfx8v40nq4.pages.dev/775yfx8v40nq4.pages.dev/115yfx8v40nq4.pages.dev/167yfx8v40nq4.pages.dev/461yfx8v40nq4.pages.dev/514yfx8v40nq4.pages.dev/101yfx8v40nq4.pages.dev/44yfx8v40nq4.pages.dev/942yfx8v40nq4.pages.dev/889yfx8v40nq4.pages.dev/174
antara senyum dan perang lirik