JenisTumbuhan Paku Dan Langka Sumber Ciri Ciri Dan Jenis Jenis Tumbuhan Paku 25 05 2020 Daftar Isi Artikel1 Pengertian Ciri Ciri Dan Jenis Jenis Tumbuhan Paku Pteridophyta 1 1 Ciri ciri tumbuhan paku1 2 1 Paku Purba Psilopsida 1 3 2 Paku Sarang1 4 3 Paku Ekor Kuda1 5 4 Paku Kawat1 6 5 Paku Sejati Pengertian Ciri
Pengertian Tumbuhan paku Pteridophyta Klasifikasi Tumbuhan PakuCiri Ciri TUMBUHAN PAKU Habitat Tumbuhan Paku MANFAAT TUMBUHAN PAKUPosting terkait Pengertian Tumbuhan paku Pteridophyta – Tumbuhan paku Pteridophyta adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron sayap bulu, dan phiton tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-bulu. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Setelah sebelumnya menjelaskan ciri ciri serta morfologi tumbuhan paku, sekarang sudah mengerti bukan tumbuhan paku itu tumbuhan yang seperti apa?? nah selanjutnya kita akan membahas klasifikasinnya. Klasifikasi paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Berikut ini akan kita bahas secara ringkas ke empat divisi tersebut. a. Klasifikasi Berdasarkan Spora Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan seperti berikut ini. Paku Homospora isospora Menghasilkan satu jenis spora, misalnya Lycopodium paku kawat. Spora dari paku ini dikenal sebagai Lycopodium powder’ yang dapat meledak di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak dan pada jaman dulu digunakan sebagai lampu kilat untuk pemotretan. Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora mega spora berkelamin betina, misalnya Marsilea semanggi, Selaginella paku rane. Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile paku ekor kuda. Berdasarkan Ciri Tubuh Klasifikasi tumbuhan paku Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta. Paku Purba Psilopsida Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati. Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil mikrofil dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora homospora. Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun Rhynia dan paku purba berdaun kecil Psilotum. Paku Kawat Lycopsida Paku kawat mencakup spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane Selaginella sp sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil daun yang mengandung mikrosporangium. Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil daun yang mengandung megasporangium. Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina. Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium. 3. Paku Ekor Kuda Sphenopsida Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual. 4. Paku Sejati Pteropsida Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam rizom atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung circinnatus. Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi Marsilea crenata, Paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum, paku sarang burung Asplenium nidus, suplir Adiantum cuneatum, Paku sawah Azolla pinnata, dan Dicksonia antarctica. c. Klasifikasi berdasarkan Habitat Tempat Hidup Beredasarkan habitat tempat hidupnya klasifiksi tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu paku tanah, paku epifit dan paku akuatik. Paku Tanah Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini iaah paku-pakuan yang hidup di tanah, tembok dan tebing terjal. Holtum 1968 merinci paku tanah menjadi dua bagian yaitu Paku Pemanjat, Tumbuhan ini mempunyai rimpang yang ramping dan panjang, berakar dalam tanah,memanjat pohon tapi tidak epifit. Beberapa contoh adalah Bolbitis heteroclita Ching, Teratophyllum Mettenius, Lindsaya macracana. Paku batu-batuan dan tebing sungai, Tumbuhan paku jenis ini tumbuh pada batu-batuan atau pada tebing sungai, menyukai kelembaban. Rimpangnya menjalar pada permukaan batuan dan akar-akarnya masuk ke celah-celah batu. Contohnya yaitu Pteris sericea Ching, Dipteris lobbianaHk. Moore, Lindsaya lucida, L. Nitida Bl. Paku Epifit Jenis tumbuhan ini hidup pada tumbuhan lain, terutama yang berbentuk pohon. Holtum 1968 membagi paku epifit menjadi dua macam yaitu Epifit pada tempat-tempat terlindung, tumbuhan ini tumbuh pada bagian bawah pohon di hutan terutama dekat aliran air atau di tempat-tempat yang dibayangi pegunungan. Contohnya antara lain anggota Hymenophyllaceae, Antrophyum callifolium, Asplenium tenerum Forst. Epifit pada tempat-tempat terbuka, tumbuhan ini terdapat pada tempat yang terkena sinar matahari langsung atau agak teduh dan tahan terhadap angin. Contohnya antara lain Drynaria Smith,Asplenium nidusL., Platycerium Desvaux, Pyrrosia Mirbel,Drymoglossum Presl. Paku Akuatik Tumbuhan yang termasuk kelompok ini mengapung bebas di permukaan air. Contohnya ialah anggota famili Salviniaceae dan Marsileaceae. Selain itu terdapat juga tumbuhan paku yang sebagian hidupnya berada pada air, misalnya Acrosticum aureum L. Pada daerah mangrove Tectaria semibinnata Wall. C. Chr. Pada daerah pasang surut, Ceratopteris thalictroides Brongn. Pada perairan dangkal. Ciri Ciri TUMBUHAN PAKU Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel jaket sterilyang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. a Struktur tubuh 1. Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri. 2. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya Alsophilla dan Cyathea. 3. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Habitat Tumbuhan Paku Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit menempel pada tumbuhan lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku kadar air dalam tanah kadar air dalam udara Kandungan hara mineral dalam tanah kadar cahaya untuk fotosintesis Suhu yang optimal Perlindungan dari angin perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing biasanya tempat lembab. beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal. MANFAAT TUMBUHAN PAKU Manfaat dari tumbuhan paku Pteridophyta yaitu 1. Dipelihara sebagai tanaman hias, contohnya a Adiantum pedatum b Alsophila cuspidata c Asplenium nidus 2. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum. 3. Untuk sayuran, misalnya a Diplazium esculentum Pakis b Salvinia natans paku sampan atau kiambang c Marsilea crenata Semanggi 4. Pupuk hijau, misalnya a Azolla pinnata, bersimbiosis dengan Anabaena sp alga biru yang berperan dalam fiksasi nitrogen. Karena paku Azolla pinata akan bersimbiosis dengan bakteri Anabaena yg mana mengikat nitrrogen bebas yang menyuburkan tanah bagi tumbuhan. 5. Bahan obat-obatan; a Marsilea crenata Semanggi. Secara kimia banyak mengandung coumarin dan hyperin. Khasiatnya sangat banyak seperti mampu menghilangkan bengkak, anti radang, anti biotik, pelancar air seni, penurun panas, penetralisir racun dan pelancar dahak, selain dari juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sakit kuning dan pengecilan hati. Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat. Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana. Baca Juga Makalah Teknologi Sistem Gerak Terlengkap Kulit Fungsi dan Struktur Kulit Terlengkap DAFTAR PUSTAKA Yudianto, Adi Suroso, 1992, Pengantar Botany Cryptogamae, Tarsito, Bandung. Champbell. 2000. Biologi. Erlangga Jakarta. Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung ITB. Mooryati, S. 1998. Alam Sumber Kesehatan, 347-349. Balai Pustaka Jakarta. Polunin, Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun, Yogyakarta, Gajah Mada University Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta Gadjah Mada University.Jelaskanjenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya, berilah contoh masing-masing! Bagi kalian yang belajar namun belum bisa juga menemukan jawaban yang tepat, dari persoalan tentang Jelaskan Jenis Tumbuhan Paku Berdasarkan Sporanya Berilah Contoh Masing Masing maka dari itu pada kesempatan kali ini saya akan memberi jawaban dan pembahasan yang A Paku Homospora isospora Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium paku kawat. b Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrosporaberkelamin jantan dan makrospora mega spora berkelamin betina,misalnya Marsilea semanggi, Selaginella paku rane. c Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitupaku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapiberbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnyaberjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile paku ekor kuda.
Lycopsida(Paku kawat) Contoh: Lycopodium sp. dan selaminella sp. c. Sphenopsida (Paku ekor kuda) Contoh: Calamites dan Equisetum arvense d. Pteropsida (Paku sejati) Contoh: Marsilea Crenata dan asplenium nidus 11. Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 macam. Sebutkan dan jelaskan serta beri contoh masing
Jenis-Jenis Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati Tracheophyta, namun tumbuhan paku tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembangbiak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Tumbuhan paku memiliki sekitar spesies, yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di berbagai daerah yang memiliki iklim yang berbeda. Untuk lebih jelaskan, kali ini IPA akan memberikan uraian lengkap tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku, Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku banyak tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, namun tidak bersifat parasit bagi tumbuhan lain jika tidak terlalu banyak. Tumbuhan paku dapat hidup diseluruh dunia, tapi tidak dapat hidup ditempat salju. Tumbuhan paku tidak berkembang biak melalui buah atau bunga penyebaran, namun tumbuhan paku hanya bertunas. Baca Jenis-Jenis Tulang Daun pada Tumbuhan Tumbuhan Paku terdiri dari daun, batang dan akar. Tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji. Tumbuhan paku memiliki bentuk akar serabut. Tumbuhan paku memiliki klorofil. Tumbuhan paku mengalami fase metagenesis pergiliran keturunan, yaitu tahap sporofit menghasilkan spora dan gametofit menghasilkan sel kelamin. Cara tumbuh tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit Daun muda tumbuhan paku akan menggulung. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Memiliki berbagai ukuran, mulai dari hitungan milimeter hingga ukuran maksimal mencapai 6 meter. Memiliki bentuk fisik beragam, ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. Beberapa jenis tumbuhan paku menggantungkan hidupnya pada tumbuhan lain. Beberapa jenis tumbuhan paku memiliki spora betina berukuran lebih besar dibandingkan spora jantan. Baca Jaringan Palisade pada Daun Jenis Tumbuhan Paku 1. Subdivisi Lycopsida Subdivisi Lycopsida adalah jenis tanaman paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Lycopsida juga disebut dengan paku rambut atau paku kawat memiliki daun kecil-kecil dan hidup didaerah tropus seperti Indonesia. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Lycopsida dalah tanaman Lycopodium cernuum paku kawat dan Selaginella paku rane. Ciri-Ciri Lycopsida Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau menumpang hidup pada tanaman lainnya. Memiliki batang, akar dan daun sejati. Memiliki bentuk daun kecil-kecil yang tersusun rapat. Paku rane atau Selaginella memiliki dua jenis sporangium yaitu makrosporangium dan mikrosporangium. Tumbuhan paku Lycopsida hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon. 2. Subdivisi psilopsida paku purba Subdivisi psilopsida adalah salah satu jenis tanaman paku dengan bentuk sederhana, karena struktur tanaman hanya terdiri dari ranting bercabang-cabang, tanpa adanya daun dan akar. Terdapat struktur berbentuk bulu halus yang disebut dengan rizoid atau akar semu yang berfungsi seperti akar, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap air serta zat hara. Sayangnya, jenis tumbuhan paku psilopsida sudah hampir punah keberadaanya,dan saat ini hanya tersisa 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan hidup. Contoh tumbuhan paku subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum. Ciri-Ciri Psilopsida Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis Homospora Memiliki daun mikrofil dan batang berklorofil Tidak memiliki daun sejati Baca Jaringan Palisade pada Daun 3. Subdivisi sphenopsida Subdivisi sphenopsida paku ekor kuda adalah jenis tumbuhan paku yang tumbuh subur didaerah sub tropis terutama didaerah rawa-rawa. Sphenopsida memiliki jenis daun mikrofil generasi sporofit. Subdivisi sphenopsida memiliki ciri-ciri batang keras dan berongga, dan mengandung silika. Contoh Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri–ciri Sphenopsida Heterospora. Jenis Sphenopsida sering tumbuh didaerah rawa-rawa. Pada batangnya memiliki kandungan silika berlimpah. Memiliki batang yang tumbuh diatas permukaan tanah tegak juga batang yang terbenam dibawah permukaan tanah rimpang / rhizome. 4. Subdivisi Pteropsida Paku Sejati Subdivisi Pteropsida atau di Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman pakis, dan biasanya tumbuh di daerah iklim tropis dan iklim subtropis, memiliki bagian akar, batang dan daun sejati. Paku Sejati memiliki daun cukup lebar dibandingkand dengan jenis subdivisi lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada ujung daun muda biasanya akan menggulung. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Pteropsida adalah Marsilea crenata semanggi, Adiantum cuneatum suplir, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri–Ciri Pteropsida Homospora / Isospora penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin. Batangn tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. 5. Berdaun Tropofil Tumbuhan paku dengan daun tropofil biasanya ada pada setiap tumbuhan paku, karena daun tropofil berperan penting untuk proses fotosintesis sehinggatumbuhan paku bisa menyerap air dan membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dan bertahan lama. 6. Berdaun Sporofil Daun sporofil adalah daun yang berfungsi sebagai penghasil spora dan selanjutnya Spora akan disimpan dalam kotak spora yaitu sporangium. Kumpulan sporangium atau Orus biasanya terletak dibagian bawah daun berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sporangium atau Orus yang masih muda akan dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium. Daun Sporofil memiliki peran penting pada tumbuhan paku, karena daun Sporofil merupakan akar dari tumbuhan paku yang menghasilkan spora sehingga melengkapi struktur tanaman paku dan menghasilkan tanaman paku yang sempurna. Baca Struktur Organ Pada Tumbuhan 7. Berdaun Mikrofil Tanaman paku berdaun mikrofil memiliki daun kecil yang merupakan jenis tumbuhan paku yang mudah untuk ditemukan dibanyak tempat atau daerah. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil Bentuk daun seperti sisik atau rambut. Struktur daun tidak bertangkai. Daun tidak memiliki tulang. Biasanya tanaman paku tidak memiliki diferensiasi sel. 8. Berdaun Makrofil Tanaman paku berdaun makrofil memiliki daun yang besar-besar sehingga sangat mudah ditemukan di Indonesia. Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil Bentuk daun yang besar-besar. Daunnya terdapat tangkai. Memiliki tulang daun dan daunnya bercabang. Tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki diferensiasi sel. 9. Homospora Tumbuhan paku jenis Homospora atau Isospora adalah jenis tanaman paku yang dapat menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat perkembangbiakan reproduksi. Tanaman paku ini memiliki warna hijau menyegarkan karena termasuk kelompok plantae yang dapat melakukam fotosintesis. Tanaman paku jenis ini berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara bergantian sehingga memiliki kemampuan metagenesis. Contoh Lycopodium sternum paku kawat. 10. Heterospora Tumbuhan paku jenis Heterospora atau Anispora memiliki ukuran spora yang berbeda-beda, mikrospora spora berukuran kecil bekelamin jantan serta makrospora spora berukuran besar berkelamin betina. Tanaman paku jenis Heterospora termasuk jenis tanaman paku yang langka dan sulit ditemukan, dan hanya ditempat-tempat tertentu. Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella paku rane. 11. Peralihan Tanaman paku peralihan adalah jenis tanaman paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk yang sama, serta jenis kelamin yang berbeda. Saat spora jatuh ditempat yang sesuai akan menghasilkan prothalium yang berbeda sehingga setiap prothalium akan menghasilkan Antheridium dan menghasilkan archegonium. Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Contoh Tumbuhan Paku Baca Jaringan Penyusun Daun Dikotil Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilustrasibagian-bagian tumbuhan. Foto: Trees.com. 1. Akar. Akar umumnya terdapat pada bagian bawah tumbuhan. Akar dibedakan menjadi akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang mampu menyimpan berbagai macam bahan makanan yang berasal dari proses penyerapan sari-sari, unsur hara, dan air, sedangkan akar serabut berfungsi sebagai penopang
Klasifikasi Tumbuhan Paku – Dalam hal ini di dunia saat ini telah ditemukan sekitar > spesies tumbuhan paku. Dengan jumlah sebanyak itu, maka tentu akan sangat sulit bagi kita untuk bisa mengidentifikasi semua spesies tersebut. Maka diperlukan suatu sistem klasifikasi untuk mengkelas-kelaskan semua spesies tumbuhan paku yang jumlahnya sangat banyak itu, sehingga memudahkan dalam kegiatan identifikasi yang kita lakukan. Klasifikasi Tumbuhan PakuPaku Purba “Psilopsida”Paku Kawat “Lycopsida”Paku Ekor Kuda “Sphenopsida Atau Equisetopsida”Paku Sejati “Pteropsida” Nah untuk mengidentifikasi semua spesies tumbuhan paku tersebut, kita bisa melakukan klasifikasi berdasarkan kenampakan luarnya mulai dari keberadaan daun, sporangium dan susunan anatominya. Para ahli telah melakukan klasifikasi tumbuhan paku “Pteridophyta” dan mereka menggolongkan menjadi 4 sub divisi yang antara lain paku purba “Psilopsida”, paku kawat “Lycopsida”, paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida” dan paku sejati “Pteropsida”, yang masing-masing sub divisi tumbuhan paku ini memiliki karakteristik dan ciri yang spesifik. Paku Purba “Psilopsida” Sub divisi dari sistem klasifikasi tumbuhan paku yang pertama ialah Psilopsida atau paku purba. Sesuai dengan namanya jenis tumbuhan paku satu ini telah ada sejak zaman purba. Sebagian di antara mereka telah mengalami kepunahan dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil. Misalnya Rhynia “paku tidak berdaun” sedangkan sebagian kecil lainnya masih dapat ditemukan saat ini, misalnya paku tmesipteris yang tumbuh di kepulauan dan psilotum nudum tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Ciri-ciri dari jenis tumbuhan paku ini antara lain tingginya 30 cm -1 m, memiliki rizhom yang dikelilingi rizoid, serta tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Akan tetapi dari ciri-ciri tersebut, ada pula beberapa pengecualian. Sebagian paku purba yang memiliki daun mempunyai cirri yang lebih spesifik di antaranya Ukuran daun sangat kecil berbentuk seperti sisik. Sporangium berada di ketiak ruas batang. Gametofit tersusun atas sel yang tidak berklorofil. Batang berklorofil dan sudah memiliki sistem pengangkut “pembuluh vaskuler”. Paku Kawat “Lycopsida” Pengklasifikasian tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yakni tumbuhan paku kawat atau paku rambut “Lycopsida”, sub divisi paku-pakuan ini diperkirakan telah tumbuh di bumi di masa Devonian. Mereka terus berkembang biak sampai jumlahnya sangat melimpah pada masa Karboniferus. Dan hampir semua Lycopsida telah mengalami kepunahan, mereka kebanyakan telah ditemukan dalam bentuk fosil atau endapat batu bara. Namun beberapa di antaranya yang berukuran kecil sampai kini dapat kita temui di permukaan tanah atau kulit pohon di ekosistem hutan hujan tropis. Secara umum sub divisi dari klasifikasi tumbuhan paku ini dapat diidentifikasi dari morfologi dan anatomi tubuhnya. Ciri-ciri tumbuhan paku ini antara lain Tinggi tubuhnya dapat mencapai kurang lebih 3 meter. Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki daun berbentuk seperti rambut atau sisik. Batangnya berbentuk seperti kawat dengan cabang-cabang yang mengandung sporangium dalam wadah sporofil yang berbentuk gada “strobilus”. Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil, oleh karena itu makanannya diperoleh melalui simbiosis dengan jamur yang tumbuh di sekitarnya. Sporangium menghasilkan spora, ada Lycopsida yang menghasilkan satu jenis spora “homospora” seperti Lycopodium sp, namun ada juga yang menghasilkan 2 jenis spora “heterospora” seperti Selaginella sp. Gametofitnya ada yang memiliki 2 jenis alat kelamin, misalnya Lycopodium sp, namun ada pula yang menghasilkan 1 jenis alat kelamin saja misalnya Selaginella sp. Paku Ekor Kuda “Sphenopsida Atau Equisetopsida” Klasifikasi tumbuhan paku juga menghasilkan satu sub divisi yang dinamai divisi paku ekor kuda “Sphenopsida atau Equisetopsida”, dinamai demikian karena jenis tumbuhan paku ini memiliki percabangan pada batangnya dengan bentuk yang menyerupai ekos kuda. Paku ekor kuda memiliki beberapa ciri yang diantaranya yaitu Tumbuhan ini sering tumbuh di daerah dengan tanah yang berpasir. Sporofitnya berbentuk sisik dengan warna agak transparan dengan susunan melingkar pada batangnya. Batangnya berongga dan beruas, karena pada lapisan luar batang terkandung silika tinggi, batang dari klasifikasi tumbuhan paku ini cukup keras dan sering digunakan sebagai alat penyikat. Batang memiliki rizom dan ujung yang mengandung sporangia. Sporangiumnya menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk sama, kendati dari jenis yang berbeda. Oleh karena inilah paku-pakuan dalam sub divisi ini tergolong paku peralihan. Tingginya dapat mencapai kurang lebih 15 meter. Paku Sejati “Pteropsida” Sub divisi dalam klasifikasi tumbuhan paku selanjutnya ialah subdivisi paku sejati “Pteropsida”. Tumbuhan paku dari jenis ini umumnya dengan mudah kita temui pada habitat lembab, seperti di daerah ekosistem hutan hujan tropis. Pakis yang tumbuh di sela pohon sawit ialah salah satu spesies dari golongan tumbuhan paku ini, selain itu spesies golongan paku sejati juga dapat kita temui dengan melihat ciri-cirinya diantaranya yaitu Dengan memiliki akar, batang dan daun sejati dengan ukuran variatif. Daunnya berukuran lebih besar dibanding paku-pakuan jenis lain, bentuknya lembaran dan tulang daunnya bercabang. Daun atau tunas mudanya menggulung. Terdapat > spesies paku sejati di dunia saat ini, beberapa contoh tumbuhan paku dari sub divisi ini antara lain Asplenium nidus, Adiantum fimbriatum dan Marsiles crenata. Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai Klasifikasi Tumbuhan Paku dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Dilansirdari ensiklopedia. Berdasarkan Sporanya, Kelompok Tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya sama tetapi jenisnya berbeda adalah Peralihan. Soal dan kunci jawaban lainnya : Berikut ini yang bukan ciri reaksi terang fotosintesis adalah; Asam piruvat hasil glkolisis akan bereaksi dengan NADH menghasilkan asam laktat jika
KlasifikasiTumbuhan Paku. Tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu kelas Psilophytinae (Paku purba), kelas Lycopodiinae (Paku kawat), kelas Equisetinae (Paku ekor kuda), dan kelas Filicinae (Paku sejati). Keempat klasifikasi tersebut akan kita uraikan masing-masing dalam penjelasan berikut ini beserta dengan gambarnya.
Jelaskanjenis tumbuhan paku berdasarkan sporanya, berilah contoh masing-masing! - 10263234 h5a5auliaTiaroli h5a5auliaTiaroli 14.04.2017 Biologi Sekolah Menengah Pertama terjawab Jelaskan jenis tumbuhan paku berdasarkan
Adabanyak pertanyaan tentang jenis jenis pestisida dan contohnya beserta jawabannya di sini atau Kamu bisa mencari soal/pertanyaan lain yang berkaitan dengan jenis jenis pestisida dan contohnya menggunakan kolom pencarian di bawah ini. Tugas; Soal; JAWABSOAL.ID
JamurDari Jenis Deuteromycota Yang Menyebabkan Kurap Pada Kulit Adalah *JAWABAN* Di Bawah Ini Merupakan Contoh Teks Deskripsi Adalah [Jawaban] Jelaskan Jenis Tumbuhan Paku Berdasarkan Sporanya Berilah Contoh Masing Masing *Penjelasan* Sebuah Kumparan Dengan Luas Penampang 100 Cm2 *Penjelasan* According To The Passage -Kunci Jawaban-