biayapembuatan lapangan futsal Home; KONTRAKTOR LAPANGAN FUTSAL. Amanah dan Profesional. 081230586662 081230586662 D728AD55 . Jasa Kontraktor Lapangan Futsal SMS/WhatsApp.081230586662 dan ingin mengetahui keuntungan serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan impian berbisnis futsal. KONTRAKTORPEMBANGUNAN & RENOVASI SPBU CV. ANA KARYA KEUNTUNGAN keuntungan yang sangat menarik . menguasai lahan dan asset yang dibangun, tidak hanya menjadi dukungan dari PERTAMINA, baik dari aspek teknis, pemasaranmaupun managerial yang dimulai sejak pendaftaran menjual produk Premium, Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex,LPG dan seluruh produk pelumas pengembalian modal BEP relative kurang dari 5 proses dilaksanakan transparan prosedur, biaya, progress, evaluasi. pada bisnis-bisnis Pertamina lainnya di SPBU, seperti Convenience Store,Pertamina Speed, dan bisnis-bisnis lainnya. PERSYARATAN UMUM Negara modal berupa • Penguasaan atau kepemilikan lahan untuk lokasi SPBU. • Modal investasi pembangunan SPBU dan mengikat perjanjian dengan mengelola dan mengendalikan SPBU sesuai standar Pertamina . PROSEDUR pengisian aplikasi PERTAMINA Persero melakukan evaluasi dan analisa terhadap aplikasiformulir yang masuk dan menyertakan dokumen pendukung melalui dokumen yang dibutuhkan KTP Perorangan, Akte Pendirian Perusahaan PT atauAkte Pendirian Koperasi Koperasi. Keterangan dan Catatan Keterangan dari PEMDA tentang peruntukan tanah Vitae Biodata . FAIZAL ARIF Telp. 031-78404645, Mobile 081331310689Website
KisaranModal Biaya Mendirikan SPBU Pertamina. Berdasarkan sumber Alfand, setidaknya untuk Biaya Mendirikan SPBU Pertamina perusahaan harus mengeluarkan modal sekitar Rp 5 miliar sampai 8 miliar. Sementara itu, butuh waktu sekitar 6-12 tahun untuk mengembalikan modal investasi. Nantinya modal itu digunakan untuk biaya verifikasi dan operasional.
0 Comments 6 Minutes read Biaya Mendirikan SPBU – CODO Company Owned Dealer Operated CODO SPBU Pertamina merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina PERSERO dengan pihak tertentu. Antara lain kerja sama pemanfaatan lahan milik perusahaan atau perseorangan untuk membangun SPBU Pertamina. DODO Dealer Owned Dealer Operated SPBU DODO adalah SPBU dalam bentuk kerjasama dimana lokasi dan investasi dilakukan seluruhnya oleh calon mitra perseorangan, untuk pengembangan outlet non PSO saat ini DODO SPBU hanya menjual produk Premium dan BBK solar yang dijual adalah solar ekonomis. Kualitas Kayu Jati Belanda Dan Karakteristik Kayu Jati Belanda Prosedur Mendirikan SPBU Pertamina Calon Rekanan harus berbentuk Badan Usaha Perseroan Terbatas, Perseroan Terbatas, Koperasi, Yayasan, Usaha Dagang, atau Perusahaan Dagang. Calon Mitra Kerja diharapkan menyiapkan scan KTP, akta pendirian perusahaan, NPWP perusahaan, bukti kepemilikan tanah, giro 1 satu tahun terakhir, tabungan, deposito, dan giro 1 satu tahun terakhir yang akan diminta untuk melengkapi entri data dalam aplikasi online ini. Untuk kelancaran verifikasi, Calon Mitra diminta untuk menyiapkan dokumen-dokumen Prosedur Mendirikan SPBU Pertamina sebanyak dua rangkap, dokumen-dokumen tersebut antara lain adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n Badan Usaha Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n pemilik Badan Usaha Sertifikat Hak Guna Bangunan a/n Badan Usaha Surat Perjanjian Sewa Menyewa Notarial Akta Jual Beli a/n Badan Usaha Akta Jual Beli a/n pemilik Badan Usaha Akta Jual Beli a/n PT Akta Jual Beli a/n pemilik Badan Usaha Girik/Persil C a/n Badan Usaha Girik/Persil C a/n pemilik Badan Usaha Dana pembelian lahan tersedia 100%, ada kwitansi DP, KTP pemilik lahan, fotocopy sertifikat tanah dan surat pernyataan jual beli. Akta pendirian Perseroan Terbatas PT, SIUP, dan TDP. Rekening koran 1 tahun terakhir atau bukti deposito atas nama pemilik/badan usaha. Fotokopi bukti kepemilikan usaha sejenis jika ada. Contoh SPBU. Fotokopi bukti kerja sama dengan PT. Pertamina jika ada. Contoh Agen minyak tanah, pengusaha APMS, dsb. Fotokopi sertifikat Pasti Pas atau bukti mengikuti program Pertamina Way jika Calon Mitra sudah pernah memiliki SPBU Sarana dan Prasarana Sarana pemadam kebakaran Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina Sarana lindungan lingkungan Instalasi pengolahan limbah Instalasi oil catcher dan well catcher Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area SPBU ke dalam tempat penampungan. Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air tanah di sekitar bangunan SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha SPBU. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT. Pertamina. Sistem Keamanan Memiliki pipa ventilasi tangki pendam Memiliki ground point/strip tahan karat Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman Terdapat rambu-rambu tanda peringatan. Industri Kayu Lapis Indonesia Primadona Ekspor Non Migas Sistem Pencahayaan SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area dan jalur pengisian BBM; Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU mudah dilihat oleh pengendara. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT. Pertamina berupa Tangki pendam Pompa Pulau pompa. Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU Sensor api dan perangkat Pemadam kebakaran Lambang PT. Pertamina Generator Racun Api Fasilitas umum Lahan parkir. Instalasi listrik dan air yang memadai Rambu-rambu standar PT. Pertamina Dilarang merokok Dilarang menggunakan telepon seluler Jagalah kebersihan Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Pelaksanaan Operasional SPBU Pelaksanaan operasional SPBU harus sesuai dengan SOP Standard Operating Procedure PT. Pertamina. Perekrutan dan pengadaan karyawan adalah tanggung jawab pemohon, dan para pekerja diwajibkan bekerja sesuai dengan etika kerja standar PT. Pertamina. Bangunan SPBU Berdasarkan Standar PT. Pertamina Desain bangunan harus disesuaikan dengan karakter lingkungan sekitar contoh letak pintu masuk, pintu keluar, dan lain-lain. Elemen bangunan yang adaptif terhadap iklim dan lingkungan sirip penangkal sinar matahari, jendela yang menjorok kedalam, dan penggunaan material dan tekstur yang tepat. Desain bangunan SPBU harus disesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitar yang dominan. Arsitektur bangunan sarana pendukung harus terintegrasi dengan bangunan utama. Seluruh fasade bangunan harus mengekspresikan detail dan karakter arsitektur yang konsisten Variasi bentuk dan garis atap yang menarik. Bangunan harus adaptif terhadap panas matahari dan pantulan sinar matahari dengan merancang sirip penangkal sinar matahari dan jalur pejalan kaki/ trotoar yang tertutup dengan atap. Bangunan dibagi-bagi menjadi komponen yang berskala lebih kecil untuk menghindari bentuk massa yang terlalu besar. Panduan Untuk Kanopi Integrasi antara kanopi tempat pompa bensin dan bangunan diperbolehkan; Ketinggian ambang kanopi dihitung dari titik terendah kanopi tidak lebih dari 13’9’’. Ceiling kanopi tidak harus menggunakan bahan yang bertekstur atau flat, tidak diperbolehkan menggunakan material yang mengkilat atau bisa memantulkan cahaya; Tidak diperbolehkan menggunakan lampu tabung pada warna logo perusahaan. Panduan Untuk Pump Island Pump island ini terdiri dari fuel dispenser, refuse container, alat pembayaran otomatis, bollard pengaman, dan peralatan lainnya; Desain pump island harus terintergrasi dengan struktur lainnya dalam lokasi, yaitu dengan menggunakan warna, material dan detail arsitektur yang harmonis. Minimalisasi warna dari komponen-komponen pump island, termasuk dispenser, bollard dan lain-lain. Sirkulasi/Jalur Masuk Dan Keluar Jalan keluar masuk mudah untuk berbelok ke tempat pompa dan ke tempat antrian dekat pompa, mudah pula untuk berbelok pada saat keluar dari tempat pompa tanpa terhalang apa-apa dan jarak pandang yang baik bagi pengemudi pada saat kembali memasuki jalan raya. Pintu masuk dan keluar dari SPBU tidak boleh saling bersilangan. Jumlah lajur masuk minimum 2 dua lajur. Lajur keluar minimum 3 tiga lajur atau sama dengan lajur pengisian BBM. Lebar pintu masuk dan keluar minimal 6 m. Perkembangan Industri Kayu Di Indonesia Tingkatkan Nilai Ekspor Gambaran Persyaratan Umum Perijinan SPBU Di bawah ini adalah persyaratan umum perizinan SPBU yang harus dipenuhi calon mitra setelah calon mitra dinyatakan sebagai pemenang di lokasi yang diajukan, berdasarkan surat resmi dari PT. Pertamina. Persyaratan Permohonan Izin Baru Persyaratan permohonan izin SPBU sebagai berikut Foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP pemilik/pimpinan badan usaha; Biodata perusahaan/akta pendirian perusahaan untuk badan usaha; Lay out bangunan SPBU dan konfigurasi SPBU yang akan dibangun; Peta lokasi skala 1 atau lebih besar, dan peta topografi/rupa bumi skala 1 yang memperlihatkan titik lokasi rencana pendirian SPBU; Perijinan yang dipersyaratkan pemerintah daerah setempat. Hasil verifikasi kemudian menjadi bahan rekomendasi untuk persetujuan pendirian SPBU. Persyaratan Lokasi SPBU Dalam pembangunan sebuah SPBU, luas minimal lahan tergantung dari letak lahan yang akan dibangun menjadi sebuah SPBU. Apabila lahan yang akan dibangun SPBU terletak dijalan besar/utama, maka luas lahan yang harus dimiliki minimal m². Sedangkan untuk akses jalan lokal minimal m². SPBU terdiri dari 3 tipe diantaranya adalah tipe dan C. Kisaran Modal Biaya Mendirikan SPBU Pertamina Berdasarkan sumber Alfand, setidaknya untuk Biaya Mendirikan SPBU Pertamina perusahaan harus mengeluarkan modal sekitar Rp 5 miliar sampai 8 miliar. Sementara itu, butuh waktu sekitar 6-12 tahun untuk mengembalikan modal investasi. Nantinya modal itu digunakan untuk biaya verifikasi dan operasional. PESANSEKARANG ☎ WA 0813 2744 6997 Pengajuan Kpr Renovasi Rumah Lebaksiu, Tegal 52461 PESAN SEKARANG ☎ WA 0813 2744 6997 Pengajuan Kpr Renovasi Rumah Lebaksiu, Tegal 52461 ~ ☎ WA 0813 2744 6997 Tips Bangun Rumah Tanpa Modal Tegal Barat, Tegal 52117 ☎ WA 0813 2744 6997 Bangun Rumah Biaya 50jt Margadana, Tegal 52147 83% found this document useful 23 votes9K views24 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsXLS, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?83% found this document useful 23 votes9K views24 pagesRab Spbu Kab Agam - Bapak Suheimi-1 QUANTITY BQBU CODO A! " SU!ATEA BAAT P$*%%' +,-/IPEKEAAN PESIAPAN1 !,&-&%& %' D/,&-&%& T'%% $*% %' P$%-%%' K$*%L2 P/%%' &$&   ' $*% . 46 /$/23 S,  A B&- D$%&'L4 P/$&%' -%%' -%/% $,;L5 K,,$&'%& %%$% /% C,//'&& D//34 L%'%& $*% ,' >,$ 1 ? 3 ? 5 %- 5 >//35 D&'&' % %-& &-&-&' -,%' %-&%' %'& '%/ 1 ? 3 !3/36 P-$ %>& &'&' % %-&/27 C,$ ,' S-% %% %'& K 225 %- 20 >/ -%'%' !6 1 -%;$/38 U$%' %&$ &%'%$% %'&/3SUB TOTAL BUNKE DAN TANKI DAN PE!ASANANNYA1 T%'& P'%/ &'- %- %%&% 20 KL'&2 T%'& P'%/ &'- %- %%&% 30 KL'&3 K%,& $,&,'  %'& %%&% 20 KL4 K%,& $,&,'  %'& %%&% 30 KL5 !'$'%' %'& '%/ &'- %- %$& %% $ %' //%%' %'&'&6 &$,%&>  25 P&%. T%'& 20 KLU'& . T%'& 30 KLU'&>. T%'& 45 KL7 K%-&$%& %'&%. T%'& 20 KLU'& . T%'& 30 KLU'&>. T%'& 45 KL8 T$%',$ %'& '%/'&SUB TOTAL TANKI DAN PE!ASAN TANK SU!P DAN ACCESSOIES1 $,'&' %'& BB! 2 P,-;;-' T%' S/P>3 P%>&' -&$& /%&' ,-P>4 36!%',- S%=-& S$&P>5 E'$; B,, 4 & D,- &'P-% UPPP>6 F-%' 4 SC ' /$&-P>7 &' & %' / %- =-%' 24 L%'32 -%'P> P$*%%' +,-/ &$  //$&-P>9 P&% API 5L 4 110 >/P>10 D,- N- 2 API 5 LP>11 S$%& E-, 2 API 5 LP>12 ,/%$ F-&- C,''>,$ 2P>13 L%, 4P>14 %$/$ 2 %-15 E. +%-16 D,, 2 $%= -%$ =,$ $%>,$P>17 D,, 4 $%= -%$ =,$ $%>,$P>18 F-,% +' +%-19 A,-&/&$P>20 S-%- S>,> C% *,&'&'P>21 !%'&,$&' -P>22 F-%' 2 $%P>23 P&% &%/ 34 30>/ =,$ >%-$,'&'P>24 P&% 4 4 >/  =-%' 4P>25 P&% %% SII 2 6 /$P>26 P$$ +%>/ +'P>27 T%' +' 2P>28 P&% %-/ =,$ &&> $%P>29 D, '&'%' 2 =,$  &&>P>30 T API 5L 2P>31 !$ % 58  3$&' BSP>32 P&% API 5L &%. 4 15 >/ %$ =,$ &>%$ %%$"%%$P>33 P&% API 5L &% 4 15 >/ %$ =,$ &>%$ %%$"%%$P>34 P&% API 5L &% 4 10 >/ %$ =,$ &>%$ %%$"%-P>35 5L C,'%&/%' % L %&'&P>36 S& %- A%,$P>37 S$%&'$P>38 F&- >%P>39 A; + A%,$P>40 +%,$ C% 4 A; A-/'&/P>41 P-% %' %' /"'&42 E&/' S,$%. S%- %P> . % T$,'P>>. S%-' , >,$'&' N$%- S&-&,'P>. S$% =&$K. &'K=. C%%-&L$ . A>>,'L$ . E-, %-43 E&/%' A>>,$& B,'%$ !% BB!%. S-%' -,&' &%.4P> . A-/'&/ T& =&- -, 4P>>. $%. S-%' +%,$ 3  C%/-,> 4>,.633P>. E-, ,44 P&  F&&' %' STP% F-&- P& 4"P> P$*%%' +,-/  F-&- P& 2"P>>. E->$,=&,' -&' S,> 4P>. E->$,=&,' -&' S,> 2P>. E->$,=&,' E-, 2P>=. T$/&'%&,' 2P>. T$/&'%&,' 4P>. E-, 4P>&. STP 34 PU'&45 AT %,/%&> T%' %&' &'>-. I'%-%&%. P$, %$%& 01 //U'& . C,',- C,'$,-$ > &-%; $%' 0"6 N,U'&>. !,&=&%& !%',- ' /%%'%' P$, ATU'&SUB TOTAL TANK SU!P DAN ACCESSOIESSUB TOTAL PEKEAAN TANKI PENDA!  PE!IPAANIIIPEKEAAN BANUNAN PONDASI DAN BETON1 P,'%& ,$ &- H 40 >/ "12 /&& 2 %-&%' %'% P&- C%  K,-,/ P%-/33 U$%' %&$ %- 5 >/ ' & %% P&- C%  -% -%'%& ,' & %$%/34 L%'%& K$*% %. 1?3?5 %- 5 >/ ' & %% &- >% ,' & %$% %',&/35 P&- C% 80200065 >//36 P$*%%' K,-,/ P%- ,' KT 454540 >//37 A'$ B% TB 258 P$*%%' U$%' %'% /%-&"/39 U$%' S&$ A$% B 30 >//39 U$%' A$% A &'& 25>//311 P$*%%' P-% -%'%& ,' & %$% %',& %- 20 >//312 P$/%'' I-%' !,&-13 P$/%'' &-%' P-% !,,$"14 F-,,$ %$'$ L%'%& B,' %$'% L& $;/215 I-%' %$ %$'% /$%'&16 P$*%%' L%'%& $%/& 2020 >/  -% ,/% /,&-'&17 P$*%%' L%'%& $%/& 2020 >/  -% !,,$"'&18 P$*%%' /%$% %% ' /,&- && BB!19 P$*%%' /%$% %% ' /,,$ && BB!"20 P$*%%' /%$% %% ' /,&- %'& && BB!SUB TOTAL PONDASI DAN ANKA BAA DAN CEILIN1 %'% B%*% & -% ,/% /,&=&%&%. !,-  2   . !,- T'% 1  >. E$>&,' $,K. A% J&'>%-//. T%-%' % G&'>%-//=. F-%&'  ', BLS 40/2 P$*%%' P'>%%' K,-,/ B%*% '%' C% E,& %$'% & %'%$ =&' P,-; U$'&3 C&-&' C%',;%. D%%$/2 . =-,$ !,&-U'&> =-,$ !,,$"U'& Halini dapat terjadi karena adanya perbedaan antara biaya anggaran awal di awal perencanaan dan biaya aktual dalam proses penyelesaiannya saat ini. Dalam catatan Tempo pada Senin 2 Agustus 2022 , kebutuhan pembangunan proyek berskala jumbo tersebut estimasinya menggendut sejumlah US$1,1-1,9 miliar dari perhitungan awal atau sekitar Rp16,3 Banyak celah bisnis yang saat ini masih terbuka lebar. Peluang tersebut tentunya bisa mendatangkan keuntungan yang tak sedikit bila mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu peluang bisnis yang cukup menggiurkan adalah usaha SPBU. Memang tidak banyak yang bergelut di bidang usaha ini. Salah satu alasan klasik adalah modal awal yang diperlukan tidak sedikit. Bahkan, beredar kabar untuk mendirikan sebuah SPBU dibutuhkan dana miliaran rupiah. Benarkah demikian. Jadi, berapa sebetulnya modal awal untuk pendirian SPBU? Bagaimana pula pebisnis pemula bisa merintis usaha SPBU? Silakan simak uraiannya berikut ini. Saat ini usaha SPBU telah menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan besarnya keuntungan per hari yang bisa didapatkan oleh SPBU tersebut, walaupun resiko untuk mengalami kerugian juga cukup besar. Sebagai contoh SPBU bersertifikat PastiPas Silver yang perkiraan marginnya adalah sebesar Rp 235. Jika SPBU tersebut mampu menjual premium sebanyak liter per hari, maka total keuntungan kotor yang didapatkan setiap harinya adalah sebesar Rp 235 X liter = Rp Tentunya keuntungan ini belum dikurangi biaya operasional dan biaya penguapan kalau ada. Sebagaimana halnya dengan jenis-jenis bisnis lainnya, bisnis SPBU juga tidak lepas dari kemungkinan untuk mengalami kerugian yang besar. Kerugian tersebut bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak terduga. Sebagai contoh ketika pemerintah menetapkan harga BBM untuk premium pada tanggal 1 Januari 2015 menjadi sebesar Rp per liter, sementara pada hari sebelumnya para pengusaha SPBU sudah membeli stok premium dengan harga Rp per liter. Bisa dibayangkan besarnya kerugian yang dialami oleh pihak SPBU. Menurut informasinya, kerugian total pengusaha SPBU yang dialami SPBU di seluruh wilayah Indonesia mencapai Rp 127 miliar. Rincian Modal Usaha SPBU hingga Beroperasi Berdasarkan informasi dari PT Pertamina bahwa perkiraan modal awal atau modal usaha SPBU hingga beroperasi adalah kisaran Rp 5 miliar hingga Rp 8 miliar. Perkiraan tersebut tergantung pada harga tanah yang akan dibangun SPBU di atasnya. Jika lokasi tanah tersebut strategis, maka modal awal tentu lebih besar, tetapi waktu untuk kembali modal juga lebih cepat. Modal usaha SPBU bagi pebisnis pemula sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar di atas dipergunakan untuk mempersiapkan hal-hal yang harus terpenuhi dalam mendirikan SPBU. Hal-hal tersebut sudah merupakan ketetapan dari pihak PT Pertamina. Hal-hal tersebut terdiri dari 1. Biaya Persyaratan Lokasi Untuk persyaratan lokasi SPBU, pihak PT Pertamina telah menetapkan ketentuan bahwa jika lahan yang akan dibanguni SPBU terletak di jalan besar atau jalan utama, maka dipersyaratkan luasnya haruslah memiliki ukuran minimal meter persegi. Sedangkan untuk akses jalan lokal minimal meter persegi. SPBU sendiri terdiri dari tiga tipe, yaitu tipe A, B, dan C. Untuk SPBU tipe A, dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 90 meter. Untuk SPBU tipe B dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 75 meter. Adapun SPBU tipe C dipersyaratkan memiliki luas lahan minimal berukuran meter persegi, lebar muka minimal 20 meter, lebar samping minimal 65 meter. Dari penjelasan di atas bisa tergambar besarnya modal awal yang harus dipersiapkan hanya untuk membeli lahan saja, belum termasuk persiapan modal usaha SPBU hingga beroperasi yang lainnya. 2. Biaya Perizinan Di antara alokasi dana modal usaha SPBU sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar tersebut adalah biaya perizinan. Dalam hal ini, pihak PT Pertamina telah menetapkan beberapa persyaratan umum perizinan yang harus terpenuhi. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah a. Menyetor foto copy KTP pemilik badan usaha b. Biodata perusahaan atau akta pendirian perusahaan c. Lay out bangunan SPBU d. Peta lokasi SPBU dalam skala 1 atau lebih besar, serta peta topografi dalam skala 1 e. Foto copy IPPT Izin peruntukan penggunaan tanah f. Foto copy ijin gangguan g. Foto copy IMB Izin mendirikan bangunan h. Bukti telah mendapatkan pengesahan meter pompa SPBU dari instansi yang berwenang i. Foto copy ijin timbun tangki dari instansi yang berwenang j. Dokumen pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan skala kegiatan k. Fotokopi surat izin pembangunan SPBU dari Jasamarga khusus bagi pendaftar yang memiliki lokasi di jalan tol l. Nama Kelurahan yang tercatat di sertifikat tanah harus betul-betul sesuai dengan lokasi pendirian SPBU yang didaftarkan 3. Biaya Pengadaan Sarana dan Prasarana Di antara alokasi dana modal usaha SPBU bagi pebisnis pemula sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar tersebut adalah untuk biaya pengadaan sarana dan prasarana yang telah ditetapkan oleh pihak PT Pertamina. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut • Sarana pemadam kebakaran yang sesuai dengan pedoman PT Pertamina • Sarana lindungan lingkungan yang mencakup instalasi pengolahan limbah, Instalasi oil catcher dan well catcher, Instalasi sumur pantau, serta Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT Pertamina • Sistem keamanan yang mencakup adanya pipa ventilasi tangki pendam, adanya ground point/strip tahan karat, adanya dinding pembatas/pagar pengaman, serta terdapat rambu-rambu tanda peringatan • Sistem pencahayaan berupa lampu penerangan yang betul-betul menerangi seluruh jalur dan area pengisian BBM, serta papan penunjuk SPBU yang mudah dilihat oleh para pengendara • Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT. Pertamina berupa tangki pendam, pompa, serta pulau pompa. • Peralatan pencegahan seperti racun api, sensor api, perangkat pemadam kebakaran • Perlengkapan peralatan dan fasilitas umum seperti lambang pertamina, generator, musholla, toilet, lahan parkir, serta instalasi air dan listrik yang memadai • Perlengkapan rambu-rambu standart seperti jagalah kebersihan, dilarang menggunakan telepon seluler, dilarang merokok, serta tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Ketiga point di atas harus terpenuhi seluruhnya jika ingin mendapatkan perizinan dari pihak PT Pertamina untuk mendirikan SPBU. Jika melihat gambaran di atas, maka sangat wajar jika modal usaha SPBU hingga beroperasi membutuhkan anggaran sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 8 miliar. Ini belum lagi persiapan gaji karyawan serta mobil operasional yang nantinya dibutuhkan untuk kelancaran operasional SPBU. Bentuk Kerjasama PT Pertamina dengan Pihak SPBU Untuk melengkapi pembahasan seputar modal usaha SPBU, ada baiknya jika disebutkan bentuk kerjasama yang bisa terjalin antara dengan pihak SPBU. Bentuk kerjasama tersebut ada 2 Company Owned Dealer Operated Kerjasama SPBU CODO adalah bentuk kerjasama antara PT Pertamina PERSERO dengan beberapa pihak-pihak tertentu. Kerjasama yang terjalin dalam hal ini adalah pemanfaatan lahan milik perusahaan atau individu untuk dibanguni SPBU. 2. DODO Dealer Owned Dealer Operated Kerjasama SPBU DODO adalah bentuk kerjasama antara PT Pertamina PERSERO dengan calon mitra, di mana lokasi dan investasi seluruhnya merupakan tanggung jawab dan beban individu calon mitra untuk menyediakannya. Untuk mengembangkan outlet non PSO pada saat ini SPBU DODO hanya menjual jenis produk Premium dan BBK. Demikianlah artikel seputar modal usaha SPBU hingga beroperasi, khususnya bagi pebisnis pemula. Mudah-mudahan artikel di atas bisa memberikan penjelasan dan gambaran besar seputar masalah ini, sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk memulai bisnis SPBU. Semoga bermanfaat.
RAB( Rencana Anggaran Biaya ) Mewujudkan benda, apalagi membangun sebuah rumah untuk di huni sendiri atau sebagai investasi di masa depan maupun properti konsumsi publik membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan perhitungan- perhitungan yang teliti, baik jumlah biaya pembuatannya, volume pekerjaan dan jenis pekerjaan, harga

Uploaded byindra rahmansyah 0% found this document useful 0 votes357 views7 pagesDescriptionRAB SPBUOriginal TitleRAB SPBUCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes357 views7 pagesRab SpbuOriginal TitleRAB SPBUUploaded byindra rahmansyah DescriptionRAB SPBUFull descriptionJump to Page You are on page 1of 7Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

AbstractRencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) merupakan salah satu perhitungan biaya proyek yang dibuat kontraktor untuk memperkirakan jumlah biaya sebenarnya dalam menyelesaikan suatu proyek. Pada proyek pembangunan Gedung Universitas Airlangga Kampus C Jalan Mulyorejo Sukolilo, Surabaya. Kontraktor Pelaksananya adalah PT. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Spbu - Ganjar Pranowo -Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Spbu – Alasan utama investasi ini adalah kenaikan harga minyak yang konstan untuk seluruh masyarakat dan di pasar dunia. Tersebar di seluruh Indonesia SPBU PERTAMINA merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk memberikan kemudahan kepada pengendara mobil. Inisiatif baru PERTAMINA untuk menciptakan bentuk baru kemitraan yang saling menguntungkan ditawarkan kepada semua pihak dengan prinsip-prinsip sebagai berikut Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Spbu Mulai dari pendaftaran, teknis, pemasaran dan manajemen dapat membayar Premium, Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, LPG dan semua pelumas Pertamina dari PERTAMINA. Siapa Mau Coba Bisnis Spbu Pertamina? Siapkan Duit Segini! langkah, biaya, kemajuan, evaluasi.7. Kunjungi bisnis Pertamina lainnya di SPBU seperti Pertamina Speed ​​Shop dan bisnis lainnya. 1. Isi formulir 2. PTT PERTAMINA Percero mengevaluasi dan menganalisis formulir aplikasi yang diterima dan menyertakan dokumen pendukung melalui surat. Dokumen yang Diperlukan Copy Sertifikat PPD Perorangan, Akta Pendirian Perusahaan PorTor atau Sertifikat Pendirian Koperasi Koperasi Lokasi D. Resume Biodata. E Peta lokasi 3. PT PERTAMINA akan melanjutkan dengan persiapan rencana bisnis untuk aplikasi yang disetujui. Penyusunan business plan untuk lokasi yang akan datang meliputi aspek ekonomi, teknis dan lainnya yang terkait dengan usaha SPBU. Tawaran itu tidak diterima. Calon operator SPBU dapat menanggapi rencana bisnisnya atau mengajukan pertanyaan 6. Calon operator SPBU menyiapkan dokumen pendukung dan persyaratan yang a. IMB b. SIUP, SITU, NPWP d. UKL/UPL Tindakan Pengelolaan Lingkungan e Izin Pengalihan dari DEPNAKER f. Pernyataan ketetanggaan dan lingkungan yang tidak terbantahkan g. Sesuai standar PT PERTAMINA per tindakan 7. Penandatangan perjanjian kerjasama PT. Pembangunan SPBU dapat dimulai dan diperkirakan memakan waktu 3-6 bulan tergantung besar kecilnya Calon operator SPBU akan menjadi operator SPBU segera setelah pembangunan SPBU selesai. Majalah Simpul Perencana Vol. 40 By Pusbindiklatren Kementerian Ppn/bappenas 1. Pengisian aplikasi – 2. Evaluasi dan analisis aplikasi 7 hari 3. Evaluasi pelamar SR, SAM dan GM 14 hari 4. Penjelasan dan pembahasan rencana bisnis 1 hari Penyampaian dokumen pelengkap 1 hari 6. Pengisian dokumen 3 – 6 bulan 7 Pembangunan SPBU 3 – 6 bulan 8. Pengoperasian SPBU Rencana anggaran biaya proyek, rencana anggaran biaya pembangunan hotel, rencana anggaran biaya bangunan, rencana anggaran biaya, rencana anggaran pembangunan rumah, rencana anggaran biaya pembangunan, rencana anggaran biaya pembangunan rumah, contoh rencana anggaran biaya perusahaan, rencana anggaran biaya pembangunan masjid, rencana anggaran biaya excel, rencana anggaran pembangunan, contoh rencana anggaran biaya bangunan
RENCANAANGGARAN BIAYA (RAB) TAHUN ANGGARAN 2022 PEMERINTAH DESA PED KECAMATAN NUSA PENIDA. Kirim Komentar. Nama: No. Hp: E-mail: Isi Pesan [ Ganti gambar ] PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PKK DESA PED, HATINYA PKK PROGRAM AN: 31 Maret 2013 | 304 Kali: Arti Lambang Desa:
Nelayan bersiap mencari ikan di laut, di kampung nelayan Ketapang, Mauk, Tangerang, Banten. Foto ilustrasi BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal JAKARTA, - Pemerintah akan mempercepat pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum untuk nelayan SPBUN, yang disadari sangat dibutuhkan untuk memberikan kemudahan bagi nelayan dalam mendapatkan solar bersubsidi. Kementerian Koperasi dan UKM Kemenkop UKM bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Pertamina, dan BRI dalam menghadirkan SPBUN Program Solar untuk Koperasi Solusi. “Program SPBUN merupakan solusi bagi nelayan yang memiliki kapal ukuran 10 GT ke bawah untuk mendapatkan harga solar sesuai dengan harga resmi Rp per liter. Sebab, data menunjukkan nelayan kecil menghabiskan biaya produksi 60% untuk membeli solar dan nelayan membelinya dengan harga mahal Rp sampai Rp sehingga pengeluaran nelayan tinggi dan kesejahteraannya tergerus,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam siaran pers, Jumat 9/6/2023. Teten mengatakan, dari desa nelayan, hanya ada 388 SPBU bersubsidi. Akibatnya, sebagian besar nelayan membeli solar dengan harga di atas harga pasar. Tidak bisa tidak, nelayan sangat membutuhkan hadirnya SPBUN di daerahnya. Saat ini baru ada tujuh SPBUN sebagai piloting, namun Presiden Jokowi telah meminta untuk membangun 250 SPBUN. Dengan nilai pembangunan satu SPBUN sebesar Rp 250 juta, target pembangunan 250 SPBUN diharapkan dapat segera tercapai menggandeng BRI dan Pertamina. Namun, Menkop UKM mengingatkan bahwa SPBUN Solusi hanya dikelola oleh koperasi dan meminta nelayan-nelayan dapat berkonsolidasi dalam sebuah koperasi. “Lewat SPBUN, nelayan dapat membeli solar bersubsidi melalui aplikasi MyPertamina. Dengan demikian nelayan punya jatah solarnya di SPBUN, karena datanya sudah terekam by name, by address, dan by volume. Tidak akan ada lagi nelayan yang membeli solar di tengah laut,” kata Teten. Sebelumnya, Menteri Teten telah meresmikan pembangunan SPBUN Solusi di Teupin Gaki Tuan, Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupeten Aceh Besar, pada Mei 2023 yang menjadi bagian dari piloting Program SPBUN Solusi. Editor Thomas Harefa thomas Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
RAB(Rencana Anggaran Biaya) yang telah dirancang tahun ini mungkin saja tidak akan relevan digunakan sebagai acuan dalam melanjutkan pembangunan di tahun kedua. Untuk itu, tambahkan kenaikan 5 hingga 10% dari RAB yang telah Anda buat setiap tahunnya, baik untuk biaya belanja bahan bangunan maupun ongkos pekerja.

Dipercaya oleh 399+ Pengusaha Rohman Apriani Very Fenty Jasa Perhitungan RAB SPBU Jasa pembuatan RAB SPBU jadi hal yang sangat penting sekali sebelum memutuskan untuk mendirikan sebuah spbu. RAB atau Rencana Anggaran Biaya di gunakan untuk mengetahui perkiraan besaran biaya yang harus di keluarkan dalam mengerjakan proyek. Baik kebutuhan material, tenaga kerja, lama proses – dasar tersebut bisa sekali di jadikan owner sebagai langkah menentukan mana kontraktor yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Baik pelaksana pekerja dan owner juga harus memilikinya. RAB ini tidak serta merta menjadi sebuah penawaran pembangunan sendiri karena setiap jasa memiliki perhitungan yang berbeda. Keuntungan mengunakan Jasa Kontraktor SPBU Berpengalaman Sudah lebih dari 9 tahun usaha ini di jalankan dengan tingkat kepuasan customer yang tinggi Terpercaya Sudah lebih 399+ pengusaha percaya akan pekerjaan kami Izin Resmi Perusahan kami sudah menjadi rekanan PT Pertamina dan memiliki sertifikasi CSMS Profesional Pengerjaan yang rapi dan terstruktur di kerakan oleh tenaga ahli berpengalaman Apa kata mereka Tentang Kontraktor SPBU Sebuah kebahagiaan sejati bila mana apa yang customer kami ungkapkan ini menjadi sebuah kebahagiaan dari mereka sendiri. Hermawan Tidak salah saya pilih kontraktor SPBU pertamina nya pak Firdaus. Beliau sangat profesional sekali dari awal sangat terbuka dan tenaga kerjanya sangat rapi. Dan hasilnya saya sangat puas sekali. Thanks Pak Fidaus. Nisa Benar - Benar Berpengalaman ... Pak Firdaus sebagai Owner sangat berpengalaman sekali dalam pengerjaan ini mulai dari membantu saya dalam proses perizinan hingga sampai selesai pembanguan spbu yang saya miliki. Makasih. Ingin Konsultasi secara Online ?Silakan tekan KOTAK HIJAU di sebelah ini Sebagai Kontraktor SPBU, kami akan memberikan layanan terbaik untuk anda, semua sehingga SPBU yang anda idam – idamkan selama ini bisa terwujud. Dan menjadi bagian dari usaha anda sekarang dan sampai nantinya.

PerencanaanAnggaran Biaya 1. Pendahuluan Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Menurut Pratt (1995) fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah untuk :
Biaya Pembangunan SPBU – Pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum SPBU adalah salah satu proyek penting dalam sektor energi dan pertambangan di Indonesia. Sebagai salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia, Indonesia memiliki pasar bahan bakar yang sangat besar dan penting. Oleh karena itu, pembangunan SPBU sangat diperlukan untuk memenuhi permintaan akan bahan bakar yang semakin meningkat dari masyarakat Indonesia. Salah satu faktor penting dalam pembangunan SPBU adalah biaya yang diperlukan untuk membangunnya. Biaya pembangunan SPBU dapat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi, ukuran, teknologi yang digunakan, dan faktor regulasi yang berlaku. Perizinan Pembangunan SPBUPembelian Lahan dan Bangunan SPBUDesain Konstruksi Bangunan dan Perangkat1. Desain Bangunan2. Konstruksi Bangunan3. Perangkat SPBUPeralatan dan Perlengkapan Didalam SPBU1. Tangki Penyimpanan Bahan Bakar2. Pompa Bahan Bakar3. Sistem Dispenser4. Alat Keselamatan dan PerlengkapanSistem Listrik dan Instalasi PipaBiaya Operasional dan Pengelolaan SPBUAsuransi dan Biaya ResikoPemeliharaan dan Renovasi Rutin SPBUKesimpulan Biaya pembangunan SPBU juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi pasar bahan bakar, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi secara umum. Salah satu kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi biaya pembangunan SPBU adalah regulasi dan Perijinan. Perijinan untuk membangun SPBU dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Perijinan tersebut juga dapat cukup tinggi, tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi dan jenis izin yang diperlukan. Membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU bukanlah hal yang mudah. Dalam proses pembangunannya, pemilik atau investor harus memenuhi semua standar dan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. Ada beberapa izin yang diperlukan dalam pembangunan SPBU IzinBiayaSurat Izin LokasiRp. Izin Mendirikan BangunanRp. Izin Usaha Perdagangan BBMRp. Surat Persetujuan Komersial Penyalur BBMRp. LingkunganRp. Setiap izin diperlukan untuk memastikan bahwa pembangunan SPBU dilakukan dengan benar dan berada di tempat yang tepat. Izin-izin ini dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang seperti Dinas Perizinan, Dinas Pertambangan dan Energi, dan Badan Lingkungan Hidup. Namun, biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan izin ini cukup besar dan berbeda-beda di setiap wilayah. Oleh karena itu, sebelum memulai pembangunan, pemilik SPBU harus mempersiapkan diri dengan baik dan melakukan banyak penelitian tentang izin yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan. Perizinan pembangunan bukanlah satu-satunya hal yang harus dipersiapkan oleh pemilik SPBU. Selain izin, mereka juga harus mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan dalam operasional SPBU, seperti tangki penyimpanan BBM, dispenser, dan pompa bahan bakar. Semua peralatan ini harus memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjaga keamanan dan kualitas dari produk yang dihasilkan. Selain itu, pemilik SPBU juga harus memperhatikan lingkungan di sekitar lokasi SPBU, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar. Pembangunan SPBU dapat menjadi suatu investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan benar dan memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan. Namun, ini bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan banyak persiapan dan penelitian sebelum memulai proses pembangunan. Dalam hal perizinan pembangunan, pemilik SPBU harus memperhitungkan biaya yang cukup besar yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan izin, serta memastikan bahwa lokasi SPBU memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah setempat untuk menjaga keamanan dan kualitas dari produk BBM yang dihasilkan. Pembelian Lahan dan Bangunan SPBU Salah satu biaya penting dalam pembangunan SPBU yang perlu dipertimbangkan adalah biaya pembelian lahan dan bangunan. Keduanya harus dipertimbangkan secara terpisah karena setiap wilayah memiliki perbedaan harga lahan dan bangunan. Selain itu, lokasi juga akan mempengaruhi harga tersebut. Sebagai acuan, berikut adalah daftar harga estimasi pembelian lahan di beberapa wilayah di Indonesia WilayahHarga per m2Jakarta PusatRp UtaraRp SelatanRp Dari daftar tersebut, bisa kita lihat bahwa harga lahan di Jakarta lebih mahal dibandingkan dengan kota-kota lainnya seperti Yogyakarta atau Bandung. Namun, harga tersebut belum termasuk biaya bangunan yang akan dibangun di atas lahan tersebut. Biaya pembangunan bangunan juga perlu dipertimbangkan secara matang. Pembangunan SPBU meliputi bangunan kios, ruang administrasi, dan toilet. Selain itu, perlu dipastikan bahwa bangunan tersebut memenuhi standar keselamatan dan kesehatan. Berikut adalah tabel estimasi biaya pembangunan bangunan untuk SPBU BangunanHarga per Dari tabel di atas, bisa kita lihat bahwa harga pembangunan kios lebih murah dibandingkan dengan ruang administrasi dan toilet. Hal tersebut dikarenakan luasan kios yang lebih kecil dibandingkan dengan kedua bangunan lainnya. Perlu diingat bahwa harga tersebut bukan angka pasti. Harga tersebut hanya sebagai acuan dan bisa berbeda di masing-masing wilayah sesuai dengan harga material dan upah tenaga kerja di sana. Dalam membeli lahan dan bangunan juga penting untuk melakukan negosiasi harga dengan pemilik lahan atau pengembang yang menjual bangunan tersebut. Selain biaya pembuatan SPBU, bagi kalian yang ingin ketahui biaya membangun lapangan Mini Soccer, kemarin kami juga sudah pernah merangkum tentang biaya pembuatan lapangan Mini Soccer. Desain Konstruksi Bangunan dan Perangkat Stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk menjual bahan bakar. SPBU harus dirancang dan dibangun dengan baik sehingga dapat menyediakan layanan yang efisien, aman dan nyaman bagi pengguna. Semua desain dan konstruksi bangunan dan perangkat ini harus memenuhi persyaratan tertentu yang disediakan oleh pemerintah untuk menjamin keamanan dan keselamatan. Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam desain dan konstruksi bangunan dan perangkat SPBU. Keter-jangkauan bahan bakar, pengawasan terhadap kualitas bahan bakar, keamanan, dan kenyamanan pengguna adalah aspek-aspek utama. Oleh karena itu, pembangunan SPBU memerlukan investasi dan biaya yang signifikan. Berikut adalah rincian biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan SPBU. 1. Desain Bangunan Pada tahap awal pembangunan SPBU, perlu dilakukan perencanaan untuk merancang bangunan tersebut. Rancangan bangunan harus mencakup semua ruang untuk pelayanan pengisian bahan bakar, ruang penjualan, ruang tunggu, ruang kendaraan, dan ruang operasi. Selain itu, rancangan bangunan juga harus memperhatikan penempatan corong bahan bakar, kisaran pengisian bahan bakar, dan fasilitas keamanan seperti hydrant dan instalasi pemadam kebakaran. Biaya desain bangunan berkisar antara Rp hingga Rp 2. Konstruksi Bangunan Setelah rancangan bangunan disiapkan, tahap selanjutnya adalah konstruksi bangunan. Biaya pembangunan bangunan SPBU tergantung pada ukuran, bahan, kualitas, keamanan, dan metode konstruksi yang digunakan. Tahap konstruksi harus memperhatikan keamanan dan keselamatan pengguna. Biaya konstruksi bangunan berkisar antara Rp hingga Rp 3. Perangkat SPBU Setelah pembangunan bangunan selesai, perlu membeli perangkat penunjang seperti corong bahan bakar, dispenser, mesin hitung, pompa, kamera CCTV dan sebagainya. Teknologi dan kualitas perangkat juga memiliki harga yang berbeda-beda. Biaya pembelian perangkat SPBU berkisar antara Rp hingga Rp Bagi kalian yang ingin ketahui biaya memasang kamera CCRV per titik, kemarin kami juga sudah pernah merangkum tentang biaya pemasangan CCTV Per Titik. Dengan keseluruhan biaya di atas, pembangunan sebuah stasiun pengisian bahan bakar memerlukan biaya hingga Rp Namun, angka tersebut dapat sedikit berbeda tergantung pada lokasi dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam pembangunan sebuah SPBU, baik desain, konstruksi, maupun penggunaannya harus memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan. Jangan sampai keuntungan dari bisnis SPBU memicu pengabaian terhadap tindakan-tindakan yang membahayakan pengguna. Biaya pembangunan SPBU mungkin terlihat mahal, tetapi jika disiapkan dengan baik, keuntungan yang didapat akan sangat besar. Peralatan dan Perlengkapan Didalam SPBU SPBU Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum adalah fasilitas umum yang menyediakan bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Sebagai bisnis, SPBU memainkan peran penting dalam menyediakan tempat strategis bagi pengguna kendaraan yang membutuhkan bahan bakar. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui tentang biaya pembangunan SPBU dan segala peralatan dan perlengkapannya. Pada umumnya, biaya pembangunan SPBU cukup mahal karena melibatkan berbagai jenis peralatan dan perlengkapan yang harus memenuhi standar keselamatan dan kualitas. Perlu diketahui bahwa untuk membuka SPBU, pemilik harus memiliki izin dari pihak pemerintah dan mempersiapkan rencana bisnis yang matang. Untuk memberikan gambaran tentang investasi yang dibutuhkan untuk membangun SPBU, berikut adalah beberapa peralatan dan perlengkapan yang harus dipersiapkan beserta estimasi biayanya. 1. Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Tangki penyimpanan bahan bakar adalah salah satu komponen utama dalam SPBU. Ada dua jenis tangki, yaitu tangki bawah tanah dan tangki atas tanah. Kapasitas tangki biasanya berkisar antara hingga liter dan harganya bervariasi tergantung jenis dan kapasitasnya. Untuk tangki bawah tanah, harganya berkisar antara Rp 120 juta hingga Rp 300 juta. Sedangkan, tangki atas tanah berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 150 juta. 2. Pompa Bahan Bakar Pompa bahan bakar adalah komponen penting lainnya yang harus dipasang di SPBU. Saat ini, pompa bahan bakar elektronik lebih umum digunakan daripada pompa konvensional. Harga pompa bahan bakar elektronik berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 100 juta tergantung pada kapasitas dan jenisnya. 3. Sistem Dispenser Sistem dispenser digunakan untuk mengatur aliran bahan bakar dari tangki ke kendaraan. Sistem ini juga memungkinkan pembayaran, yang memudahkan pengguna untuk mengisi bahan bakar mereka. Harga sistem dispenser berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 150 juta bergantung pada kapasitas dan jenisnya. 4. Alat Keselamatan dan Perlengkapan Alat keselamatan dan perlengkapan tambahan mencakup segala sesuatu yang digunakan untuk memastikan keselamatan SPBU dan pelanggan. Alat keselamatan, seperti tabung pemadam kebakaran, harus selalu tersedia di SPBU. Perlengkapan tambahan, seperti helm dan alat pemadam kebakaran portabel, sebaiknya tersedia untuk memastikan seluruh jenis keadaan yang terjadi dapat diatasi. Harga alat keselamatan dan perlengkapan tambahan sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan kualitasnya. Karena biaya pembangunan SPBU cukup besar, penting bagi pemilik untuk mengetahui biaya dan peralatan apa saja yang harus dipersiapkan. Dengan memahami biaya pembangunan SPBU, pemilik akan dapat merencanakan bisnis dengan lebih matang serta memastikan keselamatan pelanggan dan SPBU terjaga. Sistem Listrik dan Instalasi Pipa Sistem listrik dan instalasi pipa merupakan dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pembangunan SPBU. Sistem listrik bertujuan untuk memberikan tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin pompa bahan bakar, lampu penerangan, dan peralatan lainnya. Sedangkan instalasi pipa dibutuhkan untuk mengalirkan bahan bakar yang dijual di stasiun tersebut. Biaya untuk sistem listrik dan instalasi pipa ini tergantung pada banyak faktor seperti ukuran SPBU, jaringan listrik yang tersedia, dan jenis pipa yang digunakan. Berikut adalah rincian biaya untuk sistem listrik dan instalasi pipa pada pembangunan SPBU. Ukuran SPBUBiaya Sistem Listrik RpBiaya Instalasi Pipa RpMiniRp – Rp – Rp – Rp – Rp – Rp – Rp Untuk ukuran mini, biaya sistem listrik berkisar antara 20 juta hingga 30 juta rupiah. Sedangkan biaya instalasi pipa berkisar antara 10 juta hingga 20 juta rupiah. Untuk ukuran reguler, biaya sistem listrik sedikit lebih mahal dibandingkan ukuran mini, yaitu berkisar antara 30 juta hingga 50 juta rupiah. Sementara biaya instalasi pipa untuk ukuran reguler berkisar antara 20 juta hingga 30 juta rupiah. Jika SPBU memiliki ukuran yang lebih besar, biaya sistem listrik dan instalasi pipa akan semakin mahal pula. Untuk ukuran SPBU yang besar, biaya sistem listrik berkisar antara 50 juta hingga 70 juta rupiah. Sementara biaya instalasi pipa untuk ukuran SPBU yang besar berkisar antara 40 juta hingga 50 juta rupiah. Dalam hal ini, kualitas pipa yang digunakan sangat penting. Pipa yang dipilih harus kuat, tahan terhadap korosi, dan mampu mengalirkan bahan bakar dengan baik. Selain itu, pipa juga harus dipasang dengan benar untuk mencegah kebocoran dan kerusakan pipa. Demikianlah beberapa informasi mengenai biaya sistem listrik dan instalasi pipa dalam pembangunan SPBU. Dalam memilih kontraktor yang akan melakukan pekerjaan ini, pastikan untuk memilih perusahaan yang telah memiliki pengalaman dan profesionalisme dalam menggarap proyek pembangunan SPBU. Biaya Operasional dan Pengelolaan SPBU Setiap SPBU memerlukan biaya operasional untuk menjalankan bisnisnya. Biaya ini meliputi biaya bahan bakar, gaji karyawan, listrik, dan biaya perawatan. Berikut ini adalah rincian biaya operasional umum yang dikeluarkan oleh pemilik SPBU BiayaHarga per bulanBahan BakarRp 100 jutaGaji KaryawanRp 50 jutaListrikRp 10 jutaPerawatanRp 20 juta Selain biaya operasional, pengelolaan SPBU juga melibatkan biaya untuk izin usaha. Pemilik SPBU harus membayar biaya pendaftaran usaha dan pengurusan izin. Biaya ini bervariasi tergantung pada wilayah dan tipe izin yang dibutuhkan. Pada umumnya biaya ini mencapai beberapa juta rupiah. Selain itu, pengelola SPBU juga harus membayar pajak dan iuran kepada pemerintah daerah setempat. Biaya operasional dan pengelolaan SPBU cukup penting untuk dipertimbangkan bagi calon investor. Sebelum memulai bisnis ini, calon investor harus memastikan bahwa ia memiliki modal yang cukup untuk menutupi biaya-biaya ini. Jika tidak, bisnis itu mungkin akan gagal. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis SPBU, calon investor harus menyusun rencana bisnis yang matang dan memperhitungkan semua biaya yang dibutuhkan. Asuransi dan Biaya Resiko Biaya pembangunan SPBU tidak hanya terdiri dari biaya konstruksi fisik semata, tetapi juga biaya lain yang termasuk dalam kategori pengeluaran non-produktif. Salah satu kategori pengeluaran non-produktif yang perlu diperhitungkan saat membangun SPBU adalah biaya asuransi dan biaya resiko. Kedua kategori ini sangat penting untuk melindungi investasi dan mengurangi risiko kerugian. Biaya asuransi adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar premi asuransi. Asuransi pada umumnya melindungi pembangunan SPBU dari kerusakan akibat bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran, dan banjir. Biasanya, biaya asuransi dihitung sebagai persentase dari nilai property yang diasuransikan. Namun, persentasenya tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, kondisi bangunan, jenis asuransi, dan banyak faktor lainnya. Biaya resiko, sebaliknya, dikenakan untuk mengkompensasi kemungkinan kerusakan atau kehilangan yang bisa terjadi selama masa konstruksi atau operasi. Biaya resiko termasuk dalam kategori pengeluaran non-produktif karena tidak meningkatkan nilai properti namun merupakan bagian dari tanggung jawab pengelola. Beberapa contoh biaya resiko meliputi biaya pasang CCTV, biaya penjagaan keamanan, dan biaya perlindungan kebakaran. Perlu dicatat bahwa biaya asuransi dan biaya resiko bernilai sangat berbeda-beda tergantung pada lokasi dan jenis konstruksi. Dalam tabel di bawah ini, kami menyajikan estimasi biaya asuransi dan biaya resiko untuk pembangunan SPBU skala sedang Biaya Asuransi per tahunBiaya Resiko per bulanLokasi UrbanRp – Rp – Rp PedesaanRp – Rp – Rp Seperti yang dapat dilihat dari tabel di atas, biaya asuransi dan biaya resiko dapat sangat bervariasi tergantung pada kondisi geografis dan infrastruktur di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi investor dan kontraktor untuk memperhitungkan kedua kategori pengeluaran ini secara cermat dalam pembuatan anggaran atau kalkulasi proyek. Dalam kesimpulannya, asuransi dan biaya resiko merupakan bagian penting dari pengeluaran non-produktif dalam pembangunan SPBU. Kedua biaya ini memastikan melindungi investasi dan mengurangi risiko kerugian. Sebagai investor atau kontraktor, penting untuk memperhitungkan jumlah biaya yang tepat dalam membuat anggaran atau kalkulasi proyek. Dengan begitu, investasi menjadi lebih terlindungi dan aset jangka panjang dapat mencapai nilai yang diinginkan. Pemeliharaan dan Renovasi Rutin SPBU Biaya pembangunan SPBU memang sangat mahal, tapi tetap harus dijalankan untuk berbagai macam manfaat yang dihasilkan. Agar SPBU senantiasa beroperasi dengan optimal dan membuat pengunjung merasa nyaman, pemeliharaan dan renovasi rutin penting dilakukan. Meskipun tergolong biaya kecil, pemeliharaan dan renovasi rutin tetap masuk dalam penganggaran biaya SPBU. Pemeliharaan dan renovasi rutin SPBU biasanya meliputi pemeliharaan bangunan, perawatan pompa bensin, inventarisasi barang, penggantian perlengkapan seperti pengukur bahan bakar, dan banyak lagi. Kehadiran SPBU cukup penting bagi pemilik kendaraan dan pengendara yang membutuhkan bahan bakar. Oleh karena itu, SPBU harus senantiasa inovatif dalam menjaga fasilitasnya agar tetap layak dan efisien digunakan. Satu di antara pemeliharaan dan renovasi rutin yang harus dilakukan adalah perawatan pompa bensin. Pompa bensin harus selalu dalam kondisi optimal agar tidak terjadi kegagalan ketika sedang digunakan oleh pelanggan. Biaya perawatan pompa bensin rutin berkisar pada Rp hingga Rp perbulan, tergantung dari tingkat kerusakan dan perluasan ruang pompa bensin. Selain itu, perawatan bangunan SPBU juga harus dilakukan secara rutin. Biaya untuk perawatan bangunan SPBU sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan ukuran bangunan. Biaya perawatan bangunan SPBU di perkotaan lebih mahal ketimbang di wilayah pedesaan. Biaya perawatan bangunan SPBU di perkotaan dapat mencapai antara Rp hingga Rp satu tahun. Penggantian perlengkapan seperti pengukur bahan bakar atau dispenser juga harus dilakukan secara rutin. Biaya untuk penggantian ini bervariasi tergantung pada jenis dan kualitas dari masing-masing perlengkapan. Namun, dalam penganggaran biaya SPBU, peralatan baru biasanya dibeli untuk menggantikan peralatan lama secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Dalam menjalankan perawatan dan renovasi rutin, SPBU biasanya menggunakan vendor atau penyedia jasa yang terpercaya. Dimana sesuai dengan pengalaman dan rekam jejaknya, vendor penyedia jasa akan lebih berpengalaman dalam melakukan perawatan dan renovasi rutin. Penggunaan vendor penyedia jasa untuk melakukan perawatan dan renovasi rutin juga akan mengurangi risiko pelanggaran lingkungan dan keselamatan kerja oleh karyawan SPBU. Dalam keseluruhan biaya pembangunan SPBU, pemeliharaan dan renovasi rutin memang tergolong biaya kecil. Namun, pemeliharaan dan renovasi rutin sangat penting dalam membuat SPBU optimal dalam menjual dan memperoleh keuntungan finansial yang stabil. Kesimpulan Dalam kesimpulannya, biaya pembangunan SPBU sangatlah penting dalam menjaga kelangsungan bisnis pengisian bahan bakar. Meskipun biaya yang dikeluarkan tergolong tinggi, namun biaya tersebut sangat diuntungkan dalam jangka panjang untuk kelangsungan bisnis pengisian bahan bakar. Sekian artikel kali ini tentang kisaran biaya pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Terima kasih sudah bersedia mengunjungi dan semoga artikel di atas tentang biaya membangun SPBU dapat menambah informasi bagi kalian semuanya.
Gk0uHYY.
  • yfx8v40nq4.pages.dev/857
  • yfx8v40nq4.pages.dev/234
  • yfx8v40nq4.pages.dev/184
  • yfx8v40nq4.pages.dev/853
  • yfx8v40nq4.pages.dev/249
  • yfx8v40nq4.pages.dev/33
  • yfx8v40nq4.pages.dev/109
  • yfx8v40nq4.pages.dev/679
  • yfx8v40nq4.pages.dev/798
  • yfx8v40nq4.pages.dev/115
  • yfx8v40nq4.pages.dev/104
  • yfx8v40nq4.pages.dev/434
  • yfx8v40nq4.pages.dev/358
  • yfx8v40nq4.pages.dev/420
  • yfx8v40nq4.pages.dev/944
  • rencana anggaran biaya pembangunan spbu